Senin 06 Mar 2023 05:03 WIB

Warga yang Bertahan di Tengah Genangan Banjir Diimbau Waspadai Kondisi Cuaca

BPBD Kudus telah menyiapkan beberapa lokasi yang dapat digunakan menampung warga.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Personel BPBD membantu warga melintasi jalan yang terendam banjir dengan perahu karet di Dusun Karangturi, Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/1/2023). Menurut data BPBD setempat, banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat (30/12/2022) itu semakin meluas dan menyebabkan 27.554 jiwa di 21 desa dari lima kecamatan terdampak dan 652 jiwa diantaranya mengungsi.
Foto: ANTARA /Yusuf Nugroho
Personel BPBD membantu warga melintasi jalan yang terendam banjir dengan perahu karet di Dusun Karangturi, Setrokalangan, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/1/2023). Menurut data BPBD setempat, banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat (30/12/2022) itu semakin meluas dan menyebabkan 27.554 jiwa di 21 desa dari lima kecamatan terdampak dan 652 jiwa diantaranya mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mengimbau masyarakat di kawasan terdampak genangan tetap mewaspadai banjir di lingkungannya masing-masing.

Pasalnya kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan sesuai dengan prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih berpotensi terjadi hujan.

Terlebih banyak warga di kawasan terdampak genangan banjir di kabupaten Kudus yang memilih untuk bertahan di rumah mereka, dari pada harus menghuni tempat pengungsian Sementara.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kudus, Munaji menyampaikan, terkait kondisi cuaca yang masih cenderung kurang bersahabat, BPBD Kabupaten Kudus mengimbau agar tetap waspada.

"Karena meskipun rumah mereka tergenang banjir, banyak warga lebih memilih untuk bertahan di rumah masing- masing," katanya, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ahad (5/3/2023) sore.

BPBD Kabupaten Kudus, lanjut Munaji, telah menyiapkan beberapa lokasi yang dapat digunakan untuk menampung warga yang ingin tinggal sementara di lokasi yang lebih aman dari genangan banjir. Sehingga kalau ada masyarakat yang akan mengungsi, tempatnya sudah disiapkan dan tentu akan diterima dan ditangani oleh tim petugas serta relawan BPBD.

Ia juga menyampaikan, sebenarnya banjir ini sudah menjadi hal yang biasa bagi warga, terutama saat musim penghujan. Hanya saja banjir kali ini terkjadi dua kali dalam rentang waktu 1,5 bulan, sehingga warga semakin jenuh.

Karena kalau diminta tinggal di tempat pengungsian sebenarnya juga kurang nyaman bagi mereka. "Jadi banjir ini terjadi dua kali dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga warga yang terdampak tidak begitu antusias untuk mengungsi," katanya.

Munaji juga menambahkan, terkait dengan bantuan dan dukungan layanan kesehatan diastikan semuanya dapat berjalan dengan baik. Layanan dapur umum juga dioptimalkan untuk membantu warga terdampak.

Bahkan layanan kesehatan oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kudus juga diberikan dengan cara jemput bola ke lokasi-lokasi yang terpelosok atau relatif jauh dari pusat pemerintahan.

Layanan kesehatan ini tidak hanya diberikan kepada para pengungsi saja. "Namun juga kepada masyarakat lain yang terdampak banjir di wilayah Kabupaten Kudus kali ini," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement