REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta mengatakan akan terus melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara. Saat ini tercatat sementara jumlah pengungsi mencapai 226 orang.
"Menurut data BPBD DKI, hingga pukul 18.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi sebanyak 226 orang," kata Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta M Ridwan Ibrahim, Ahad (5/3/2023).
Kemudian, adapun rincian pengungsi yang saat ini mencapai 226 orang yaitu di Kantor PMI Jakarta Utara bertambah 65 orang sehingga jumlahnya menjadi 186 orang dan RPTRA Rasella berkurang 260 orang, sehingga jumlahnya menjadi 40 orang.
"Adapun, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 18.00 WIB, korban meninggal berjumlah 17 orang," kata Ridwan.
Ia melanjutkan ada 36 orang sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit yaitu di RSCM 1 orang, RSPP 24 orang, RS Pelabuhan 3 orang, RSUD Tugu 1 orang, RSUD Koja 1 orang, RS Yarsi 2 orang, RS Firdaus 1 orang, RS Pertamina Jaya 2 orang dan RS Pekerja 1 orang.
"BPBD DKI Jakarta mengirimkan 50 personel dan mendirikan dua tenda pengungsi yang bertempat di RPTRA Rasela dan Wali Kota Jakarta Utara," kata dia.
BPBD juga mendistribusikan bantuan berupa air mineral 147 dus, sarung 290 lembar, selimut 740 lembar, mukena 290 buah, terpal 125 lembar, matras 550 lembar, family kit 357 paket, kidsware 217 paket, sandang 327 paket, kantong jenazah 10 pcs, sabun batangan 19 dus, wipol 18 dus, hand sanitizer 21 dus, masker 75 box, kipas angin 2 unit, alas tenda 40 palet dan megaphone.
"Lalu, disediakan juga 1.000 paket obat dan pendampingan trauma healing untuk anak-anak. Pemprov DKI Jakarta terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan kebakaran ini, karena melindung warga dan memastikan keselamatan warga adalah hal yang paling utama," kata dia.