Senin 06 Mar 2023 07:32 WIB

Wagub Sumut Harap Santri Penghafal Alquran Istiqomah

Selain hafal, santri juga harus menghayati atau tadabur Alquran.

Ilustrasi santri belajar menghalkan Alquran.
Foto: Dok Kauny Quran
Ilustrasi santri belajar menghalkan Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah berharap sebelas Santri Tahfiz Yayasan Sulaimaniyah yang berhasil mengkhatamkan Alquran 30 Juz selalu istiqomah dalam menjaga hafalannya.

Hal ini disampaikan Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah di Medan, Sabtu, saat menghadiri acara Khatam Kubro dan Bazar Amal Makanan Turki di Masiid Al-Jihad, Jalan Abdullah Lubis, Medan.

Baca Juga

Menurut Ijeck, akan ada ujian dalam proses menghafal atau menjaga hafalan, untuk itu para santri diminta untuk terus istiqomah mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya.

"Mudah-mudahan hafalan ini terus kalian jaga, hindari hal-hal yang menyebabkan hafalan kalian hilang dengan menghindari hal-hal yang dilarang Allah," ujarnya.

Ijeck juga berharap para santri tidak hanya menghafal atau membaca Alquran saja, santri juga harus bisa tadabur dan mengamalkan isi Alquran untuk mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat hingga memberi syafaat kepada anggota keluarganya.

"Paling bahagia saat kalian menjadi penghafal Alquran adalah orang tua, apalagi kalau dipahami dan diamalkan Insya Allah seperti janji Allah kalian bisa memberi syafaat kepada sepuluh orang keluarga ikut ke surga," katanya.

Selain melaksanakan khatam kubro, Ijeck mengapresiasi gelaran bazar amal makanan khas negara Turki. Menurutnya acara ini menjadi kampanye cinta Alquran dan kampanye makanan halal.

Hadir dalam acara Pimpinan Sulaimaniyah Sumut Ustaz Murat Karayildrim, Ketua Yayasan Tahfiz Sulaimaniyah Ustaz Ridwan, Pimpinan Pesantren Yusro Sulaimaniyah Ustaz Bilal, Pimpinan Sulaimaniyah Medan Klambir Ustaz Mansyur Siregar dan Sekretaris Yayasan Masjid Al-Jihad Saiful Ishla.

Ketua Yayasan Tahfiz Sulaimaniyah, Ustaz Ridwan menyampaikan kegiatan di Masjid Al-Jihad dilakukan sebagai kampanye makanan halal dan kampanye Alquran. Selain itu, Ridwan mengatakan makan makannya memiliki keterkaitan dengan amal soleh.

"Di mana pun kami berada kedua ini selalu kami gaungkan. Makanlah makanan yang baik maka kita bisa beramal soleh, maka antara makanan yang baik dengan amal soleh itu ada keterkaitannya masing-masing, tidak mungkin seseorang bisa beramal soleh tanpa ditunjang makanan-makanan halal, untuk itu kita berkampanye makanan halal dan Insya Allah hasil bazar kami berikan kepada santri tahfiz Alquran," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement