REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Gubernur Maluku Murad Ismail meminta pemuda muslim di daerah itu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran ke dalam lingkungan sosial bermasyarakat guna membangun mental spiritual generasi muda bangsa.
"Membaca dan mengaji Alquran, jangan hanya sekedar dibaca dan ditulis serta dilantunkan secara merdu, tapi sejatinya melalui mengaji ini kita belajar mengkaji, menelaah atau menafsirkan ke dalam isi kandungan Alquran serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Maluku, Sadali Ie yangdisampaikannya dalam acara Khatam Alquran Yayasan Silaturahim Maluku menyongsong bulan suci Ramadhan 1444 hijriah.
"Terselenggaranya acara ini di waktu yang sangat tepat untuk menyongsong datangnya bulan puasa, sebagai bentuk persiapan umat Islam karena keistimewaan di dalamnya terdapat kewajiban bagi umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa," ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap melalui pelaksanaan Khatamul Quran tersebut, Gubernur berharap dapat membangun generasi Qurani pemuda muslim di Maluku.
"Mengingat, Maluku sebagai bangsa yang multikultural, senantiasa menciptakan kerukunan dan kekeluargaan yang dibangun berdasarkan nilai-nilai moral dan akhlak, sehingga kita menjadi umat yang tegar dengan memperbanyak amal perbuatan bersama masyarakat, bukan saja sesama umat Islam akan tetapi seluruh umat beragama, demi terciptanya suasana aman dan damai khususnya di Maluku," tandas Gubernur.
Sementara itu Sub-Koordinator Seksi Penerangan Agama Islam dan Sistem Informasi Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Maluku Hijerin Aliah menyampaikan tujuan diselenggarakannya Khatam Al Quran dan Tabligh Akbar adalah sebagai wahana memuliakan bulan Syaban dan Ramadan 1444 hijriah untuk bersilaturahmi bersama Al-Qur'an yang akan dilantunkan dan dihatamkan serta untuk meresapi nilai-nilai Alquran yang menjadi pedoman dan petunjuk hidup, penyelamat dan pemberi syafaat bagi mukmin dan mukminah yang mengamalkannya.
"Selaku umat Islam, marilah bersama-sama kita membangun karakter spiritual umat yang cerdas berkarakter Qurani, bukan sekedar dibaca tetapi juga ditelaah, dikaji diamalkan makna dan isi yang terkandung di dalam Al Quran untuk kemaslahatan umat bangsa dan negara," jelasnya.
Menurutnya, kegiatan ini juga sebagai media berbenah diri dan mengedepankan hidup rukun, damai, toleran, tenggang rasa dan saling menghormati antar umat beragama.
"Kegiatan ini juga hendaknya disikapi sebagai motivasi penguatan iman dan cinta kasih, maka cerminan semangat sebaiknya dapat diimplementasikan tidak hanya untuk umat muslim tetapi untuk bangsa dan negara," tandasnya.