REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekspor Indonesia ke Jamaika pada 2022 meningkat secara signifikan, yakni mencapai sebesar 36 juta dolar AS atau sekitar Rp 551,19 miliar. Lebih tinggi dibandingkan pada 2021 yang sebesar 20,9 juta dolar AS atau sekitar Rp 320 miliar.
Sementara, impor Indonesia dari Jamaika pada 2022 tercatat sebesar 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,53 miliar, menurut keterangan kedutaan besar Indonesia diHavana, Kuba, pada Senin (6/3/2023).
Duta Besar RI untuk Kuba merangkap Jamaika, Bahama, Republik Dominika, dan Haiti, Nana Yuliana menyebutkan lima komoditi unggulan Indonesia yang masuk ke Jamaika adalah perabot kayu, kertas, bahan pembersih rumah, bahan konstruksi bangunan, dan minyak nabati.
Pada kegiatan Diplomatic Week 2023 di Kingston, Jamaika, Nanabertemu dengan Menteri Investasi, Industri dan Perdagangan Jamaika Aubyn Hill.
Dalam pertemuan itu, kata KBRI Havana, Dubes Nana menyampaikan perkembangan volume perdagangan kedua negara yang mencapai peningkatan sebesar 15,1 juta dolar AS atau sekitar Rp 230,78 miliar.
Dubes RI juga disebutkanmenyampaikan undangan kepada MenteriHill untuk menghadiriacara Indonesia-Latin America and Caribbean Business Forum (INA-LAC Business Forum), yakni perhelatan ekonomi tahunan yang digelar untuk menarik para pengusaha asing berbisnis dengan Indonesia.
Forum bisnis INA-LAC tahun ini akan diadakan bersamaan dengan Trade Expo Indonesia 2023. Dalam kunjungan ke Kingston, Dubes RI juga bertemu dengan ketuaJamaica Chamber of Commerce yang baru, Michael Moris, untuk mempererat jaringan.
Kepada Moris, Nana juga menyampaikan undangan kepada misi dagang Jamaika untuk berkunjung ke Indonesia guna menghadiri INA-LAC Business Forum dan Trade Expo Indonesia. Indonesia dan Jamaika telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1981.
Beberapa produk Indonesia yang mudah didapat di Jamaika adalah mie instan, kecap, bumbu-bumbu, dan kain Bali, menurut KBRI Havana. INA-LAC merupakan forum bisnis yang telah dilaksanakan sejak 2019 secara hibrida.
INA-LAC ke-4 pada 2022 dihadiri 500 peserta virtual dengan hasil transaksi 16,57 juta dolar AS sekitar Rp 253,25 miliar di bidang pertanian, pertambangan, dan investasi properti.