REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Luka Jovic mengatakan bergabung dengan Real Madrid adalah sebuah bencana bagi kariernya. Jovic merapat ke Madrid dengan kesepakatan 60 juta Euro dari Eintracht Frankfurt pada awal musim 2019/2020 di bawah kepelatihan Zinedine Zidane. Pemain internasional Serbia itu diperkirakan akan menjadi bintang kelas dunia milik Madrid.
Beratnya ekspektasi ketika berseragam Madrid menjadi beban bagi Jovic. Akibatnya performa dan kepercayaan dirinya menurun dengan hanya mencatatkan tiga gol dalam tiga musim di kompetisi La Liga. Ia pun akhirnya dipinjamkan lagi ke Frankfurt.
Jovic kemudian mendapatkan kriritikan dari penggemar Madrid menyusul serangkaian kontroversi yang dibuatnya. Pelatih Madrid Carlo Ancelotti akhirnya memilih membiarkannya bergabung dengan Fiorentina pada musim panas lalu dengan status bebas transfer.
“Saya meninggalkan Eintracht sangat awal, dan ketika saya tiba di Madrid, sorotan tertuju pada saya,” kata Jovic dalam sebuah wawancara dengan La Repubblica, dilansir dari Football Espana, Senin (6/3/2023).
Menurut Jovic, menyesuaikan diri di klub terbaik dunia sangat rumit. Ditambah dengan cedera dan Covid-19 yang membuat dia kian tersingkirkan. Jovic pun merasa mendapatkan tekanan yang sebelumnya tidak ada selama di Madrid. Pengalaman tersebut menjadi tidak menyenangkan baginya.
Sekarang, ia menikmati masa berseragam Fiorentina. Striker berusia 25 tahun itu telah mencetak 11 gol dan dua assist dalam 34 pertandingan di semua kompetisi bersama Viola.
“Di sini, di Fiorentina, saya bisa berkembang. Saya berterima kasih kepada Rocco Comisso karena membawa saya ke sini. La Fiore memiliki segalanya untuk menang dan memenangkan Liga Konferensi Eropa musim ini,” ujar Jovic.