REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona negatif pada perdagangan Senin (6/3/2023). IHSG melemah tipis 0,10 persen ke level 6.807,00 setelah dibuka naik pagi ini.
Sepanjang hari ini, IHSG mayoritas bergerak di zona hijau sejalan dengan bursa regional Asia. "Hal ini seiring dengan respons pelaku pasar terhadap rilis data Amerika Serikat (AS)," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Senin (6/3/2023).
Rilis data AS menunjukkan permintaan cederung tumbuh untuk sektor jasa, sehingga mengindikasikan aktivitas sektor masih berkembang. Pasar melihat bank sentral AS akan mempertahankan kebijakan restriktifnya hingga akhir tahun.
Di sisi lain, pasar mencermati target yang diinginkan Pemerintah Cina. Cina menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2023 yang moderat sekitar 5 persen di tengah rebound belanja konsumen dan output industri setelah penghapusan kebijakan nol Covid-19.
Sebagian pelaku pasar kecewa dengan target tersebut yang lebih rendah dari ekspektasi pasar kisaran 6 persen. Target tersebut tentunya bercermin dari GDP tahun lalu yang hanya 3 persen.
"Pasar melihat ini dapat memacu pemulihan ekonomi Cina yang di topang oleh konsumen dan akan memberikan dampak positif bagi negara yang memiliki hubungan dagang dengan China," kata Pilarmas Investindo.
Beberapa saham blue chip menekan pergerakan IHSG di antaranya ADRO, MIKA, MTEK, BUKA, hingga UNTR. Sedangkan saham-saham yang menopang penguatan antara lain ISAT, GOTO, UNVR, KLBF, serta AMRT.