REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat (Jabar), bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menyiapkan transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya. Direncanakan ada 17 rute BRT di wilayah Bandung Raya.
Analis Angkutan Darat Dishub Provinsi Jabar Teviani Wulansari mengatakan, BRT Bandung Raya ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2025. “Kita saat ini masih menyiapkannya bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan. Rencana akan ada pilot project pada 2024,” kata dia kepada wartawan, Senin (6/3/2023).
Menurut Teviani, transportasi massal di kawasan Bandung Raya dibutuhkan, antara lain sebagai salah satu solusi kemacetan. Diharapkan masyarakat dapat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
“Harapannya tidak terkendala kemacetan di tengah kota, sehingga masyarakat bisa pindah dari penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum,” ujar Teviani.
Teviani mengatakan, BRT Bandung Raya dirancang memiliki jalur tersendiri. Namun, tetap disesuaikan dengan kondisi jalan. “Untuk jalur yang kecil tidak akan pakai pembatas yang ditanam. Nanti ada skemanya sendiri,” kata dia.
Sementara ini, menurut Teviani, seksi pertama BRT Bandung Raya direncanakan dari perbatasan Cimahi, sekitar kawasan Elang, menuju Terminal Cicaheum, Kota Bandung. Ada beberapa kawasan yang akan dilewati, antara lain Ciroyom, Asia Afrika, dan Ahmad Yani.
Berdasarkan data Dishub Provinsi Jabar, sejauh ini rencananya disiapkan 17 rute BRT Bandung Raya. Berikut daftar rencana rutenya:
1. Kebon Kalapa-Cibiru
2. Kebon Kalapa-Ledeng
3. Leuwipanjang-Dago
4. Elang-Cikudapateuh, Cikudapateuh-Elang
5. Pajajaran-Antapani
6. Cibaduyut-Alun-Alun.
7A. Stasiun Padalarang-Alun-Alun.
7B. Stasiun Cimahi-Cicaheum
8. Ledeng-Terminal Antapani
9A. Leuwipanjang-Tegalluar
9B. Stasiun Hall-Tegalluar
10. Leuwipanjang-Soreang