Selasa 07 Mar 2023 05:02 WIB

Lima Kebiasaan Tidur Ini Bisa Perpanjang Usia

Usahakan bisa tidur berkualitas dengan tujuh hingga delapan jam per malam.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Dengan tidur cukup saja sudah bisa menambah kemungkinan usia hidup seseorang.  (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Dengan tidur cukup saja sudah bisa menambah kemungkinan usia hidup seseorang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ternyata, dengan tidur cukup saja sudah bisa menambah kemungkinan usia hidup seseorang. Sebuah studi yang dipresentasikan di American College of Cardiology dan World Congress of Cardiology, menemukan lima kebiasaan tidur yang baik.

Lima kebiasaan itu dapat menambah hampir lima tahun harapan hidup pria dan 2,5 tahun hidup wanita. Berikut ini lima kebiasaan yang disebutkan dalam penelitian tersebut:

Baca Juga

1. Tidur berkualitas dengan tujuh hingga delapan jam per malam.

2. Tidur berkualitas artinya tidak mengalami sulit tidur, dalam hal ini lima dari tujuh kali per pekan.

3. Tidak mengalami kesulitan tidur, setidaknya lima dari tujuh kali per pekan.

4. Tidak bergantung pada obat tidur untuk mencapai istirahat yang baik.

5. Merasa cukup istirahat setelah bangun setidaknya lima hari sepekan.

 

“Jika seseorang memiliki semua perilaku tidur yang ideal ini, mereka cenderung hidup lebih lama,” kata rekan penulis studi itu Dr Frank Qian, yang juga seorang dokter residen penyakit dalam di Beth Israel Deaconess Medical Center dan rekan kedokteran di Fakultas Kedokteran Harvard.

Jadi, jika seseorang bisa meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan dan mengidentifikasi gangguan tidur, mungkin dapat mencegah kematian dini. Kedengarannya sangat bagus, tetapi mengapa kebiasaan ini begitu penting?

Studi serupa yang diterbitkan baru-baru ini, juga menunjukkan bahwa ketidakteraturan waktu dan durasi tidur telah dikaitkan dengan kelainan metabolisme dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.

Akibatnya, mendorong jadwal tidur yang teratur dengan durasi tidur yang konsisten, dapat menjadi bagian penting dari rekomendasi gaya hidup untuk pencegahan penyakit jantung.

Studi tersebut menganalisis data dari lebih dari 172 ribu orang yang menjawab kuesioner tidur antara 2013 dan 2018. Masing-masing dari lima kebiasaan tidur yang sehat diberi nomor, dan orang diberi skor berdasarkan berapa banyak dari lima kebiasaan yang mereka miliki.

Sekitar empat tahun kemudian, para peneliti membandingkan skor tersebut dengan catatan Indeks Kematian Nasional, untuk melihat apakah perilaku tidur mereka berkontribusi pada kematian dini akibat penyakit tertentu atau penyebab lain.

Dibandingkan dengan individu yang memiliki nol hingga satu kebiasaan tidur, mereka yang menjalani kelima kebiasaan itu memiliki kemungkinan 30 persen lebih kecil untuk meninggal karena alasan apa pun, 21 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular, 19 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena kanker, dan 40 persen lebih kecil kemungkinan meninggal karena penyebab selain penyakit-penyakit itu.

Namun jika masih belum mengikuti kelima kebiasaan tersebut, jangan khawatir. Semua orang bisa dengan mudah melatih otak untuk tidur lebih nyenyak dengan mengikuti apa yang disebut ‘kebersihan tidur’ yang baik.

Ini termasuk tidur pada waktu yang sama hampir setiap malam, dan bangun pada waktu yang sama hampir setiap pagi, bahkan pada akhir pekan dan hari libur.

Ini mungkin lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi setidaknya pastikan melakukan hal ini dengan memastikan lingkungan tidur yang optimal, mengatur rutinitas tidur, tanpa lampu biru atau gangguan setidaknya satu jam sebelum waktu tidur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement