REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) membangun selter relokasi sementara terkait dengan revitalisasi Pasar Sentul. Selter dibangun untuk menampung sementara pedagang Pasar Sentul selama revitalisasi dilakukan.
Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Hari Setyowacono mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta berkaitan dengan fasilitas-fasilitas yang perlu disediakan di selter relokasi sementara Pasar Sentul. Lokasi selter relokasi sementara Pasar Sentul ini berada di Jalan Babaran, Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Pihaknya berharap pembangunan selter ini dapat diselesaikan Maret ini, mengingat karena tahap selanjutnya akan dilakukan pemindahan pedagang Pasar Sentul. Pengerjaan shelter ini sudah dilakukan sejak Februari 2023 kemarin.
"Model selter mirip dengan selter relokasi sementara Pasar Prawirotaman dulu. Selter juga akan disediakan listrik, air dan tempat parkir. Lahan cukup sempit, tapi paling tidak bisa untuk aktivitas jualan pedagang. Yang jelas lahannya mampu menampung para pedagang," kata Hari, Senin (6/3/2023).
Hari menyebut, lokasi selter ini menempati lahan milik Pemkot Yogyakarta seluas 1.783 meter persegi, lahan Sultan Ground 546 meter persegi, dan lahan Pemda DIY dengan status pinjam pakai seluas 2.215 meter persegi. Pemkot Yogyakarta, katanya, sudah mendapat izin dari Pemda DIY terkait pemanfaatan lahan tersebut untuk selter relokasi sementara Pasar Sentul.
Terkait pengerjaan revitalisasi bangunan Pasar Sentul, Hari menyampaikan saat ini masih dalam proses menuju tahap lelang pekerjaan fisik. "Harapannya bisa terselesaikan. Setelah pedagang pindah, lalu kami akan lakukan pembersihan lahan di Pasar Sentul, lalu kami akan lakukan pembangunannya," ujar Hari.
Revitalisasi bangunan Pasar Sentul menggunakan dana keistimewaan (danais) DIY sekitar Rp 24,8 miliar. Revitalisasi itu masuk dalam penataan kawasan cagar budaya Pakualaman, sehingga menggunakan danais.
Untuk arsitektur revitalisasi Pasar Sentul akan mengusung gaya Indis pada bagian fasad bangunan. Hal itu berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY.
Pimpinan CV Bintang Pratama yang merupakan penyedia yang membangun shelter sementara Pasar Sentul, Dawami mengatakan, selter dibangun menggunakan rangka baja ringan dengan lantai paving block. Selter yang dibangun berupa bangunan kios ukuran 3x3 meter dan los 1x2 meter untuk para pedagang. "Selter yang dibangun antara lain ada kios, los, toilet, kantor (lurah pasar), mushala, pos jaga. Shelter juga akan dilengkapi dengan listrik dan air," kata Dawami.
Penyedia CV Bintang Pratama menjadi pemenang lelang paket pekerjaan pembangunan shelter sementara pedagang Pasar Sentul. Pembangunan selter relokasi sementara Pasar Sentul itu memiliki nilai kontrak sekitar Rp 1,97 miliar.
Rencananya selter juga akan dilengkapi dengan area parkir dan area bongkar muat. "Kami mulai masuk pengerjaan membangun pada 20 Februari dan pembangunan selter harus selesai pada 5 April," jelas Dawami.