Selasa 07 Mar 2023 06:34 WIB

Pemerintah Cina Dukung Renovasi Masjid di Xinjiang

Renovasi masjid di Xinjiang merupakan gambaran toleransi di Cina.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi dinamika umat Islam di Xinjiang Cina.
Foto: Kementerian Luar Negeri China
Ilustrasi dinamika umat Islam di Xinjiang Cina.

REPUBLIKA.CO.ID,  KASHGAR – Imam Masjid Id Kah, Mamat Juma mengatakan bahwa pemerintah pusat Cina dan otoritas lokal di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang (XUAR) telah memberikan dukungan untuk renovasi masjid-masjid komunitas Muslim.

“Pemerintah banyak berinvestasi untuk merenovasi masjid-masjid yang pertama kali dibangun pada tahun 1980an atau sebelumnya. Sekarang, bahkan mereka yang berada di pedesaan dalam kondisi baik. Semuanya dilengkapi dengan air mengalir, listrik, gas alam, dan pemanas, menyediakan lingkungan yang baik untuk sholat,” kata Mamat Juma seperti dilansir Associated Press of Pakistan pada Selasa (7/3/2023). 

Baca Juga

Mamat Juma, yang juga seorang wakil Kongres Rakyat Nasional mengatakan bahwa Masjid Id Kah yang merupakan masjid terbesar di Cina adalah sebuah landmark di Kashgar, Xinjiang selatan yang memiliki sejarah lebih dari 500 tahun.

“Ini bukan hanya masjid terbesar di Cina, tapi juga salah satu yang paling berpengaruh di Asia Tengah,” tambahnya.

Imam masjid telah terpilih sebagai wakil Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi China. Ini adalah tahun keenam Mamat Juma sebagai wakil Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi Cina. Sebagai wakil presiden Asosiasi Islam Xinjiang, dia telah lama memperhatikan urusan agama di wilayah tersebut.

Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya di Xinjiang dan kegiatan keagamaan normal dilakukan dengan tertib. Mamat Juma mengaku banyak menerima tamu asing, diplomat, dan jurnalis.

“Beberapa dari mereka bertanya apakah pemerintah menindas kami umat Islam atau membatasi adat dan ritual kami. Saya mengatakan kepada mereka bahwa itu tidak benar, dan saya berharap mereka dapat melihat kebenarannya sendiri,” tambahnya.

Sebagai salah satu dari empat wakil Kongres Rakyat Nasional dari Kashgar, dia mewakili prefektur dengan populasi lebih dari empat juta orang. Di luar tanggung jawabnya sebagai pemimpin agama, dia telah belajar tentang isu-isu yang mempengaruhi mata pencaharian lokal dan akan menyampaikan sarannya untuk didiskusikan pada pertemuan dua sesi tahunan di Beijing.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement