REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Para nelayan maupun masyarakat yang akan beraktivitas di Danau Rawapening Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diimbau untuk mewaspadai kondisi cuaca yang cenderung masih ekstrim dalam beberapa hari ke depan. Apabila cuaca tidak memungkinkan, nelayan, dan masyarakat diimbau menunda terlebih dahulu dan tidak memaksakan diri untuk mencari ikan di tengah danau itu.
Terutama jika kondisi cuaca sedang hujan dan disertai dengan angin kencang. “Imbauan ini kami sampaikan untuk mengantisipasi kecelakaan air di Rawapening” ungkap Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, di Ungaran, Kabupaten Semarang.
Menurut kapolres, sepanjang cuaca buruk di Rawapening, sejumlah kecelakaan air sudah beberapa kali terjadi hingga mengakibatkan korban jiwa, khususnya nelayan dan masyarakat yang mencari (mengail) ikan di perairan danau alam tersebut.
Terakhir, dua orang ditemukan tenggelam di Rawapening di wilayah Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, pada Ahad (5/3) pagi dan sore kemarin.
Maka penting disampaikan imbauan kepada nelayan sekitar Rawapening maupun masyarakat yang akan memancing agar memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan dirinya masing-masing.
“Kami mengimbau kepada para nelayan sekitar Rawapening jika memang kondisi cuaca kurang mendukung untuk mencari ikan, lebih baik ditunda terlebih dahulu jangan memaksa diri yang akhirnya bisa fatal,” tegas Oka.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, menemukan dua orang yang sudah meninggal dunia dan terapung di perairan Rawapeing, di wilayah Desa Bejalen, pada Ahad (6/3).
Satu jenazah diketahui merupakan Subadi (63) warga Desa Bejalen, sementara satu jenazah lagi belum diketahui indentitasnya, namun diperkirakan berusia antara 35 hingga 40 tahun. Keduanya diduga tenggelam saat melakukan aktivitas di tengah Rawapening.