Selasa 07 Mar 2023 08:47 WIB

SD Islam Terpadu Nur Hidayah Solo Ajak Siswa Peduli Lingkungan

Para murid dan guru memakai sarung tangan sebelum beraksi memunguti sampah.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Siswa siswi SD IT Nur Hidayah Solo (ilustrasi)
Foto: Republika/Andrian
Siswa siswi SD IT Nur Hidayah Solo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dalam rangka mengajarkan kepedulian terhadap lingkungan, SD Islam Terpadu Nur Hidayah Solo mengajak murid-murid kelas 1 melakukan aksi nyata dengan memunguti sampah yang ada di lingkungan sekolah dan di jalan kampung sekitar sekolah.

Kegiatan tersebut dimulai dengan pemberian edukasi kepada murid-murid tentang sampah organik dan anorganik. Mereka ditunjukkan contoh apa yang termasuk sampah organik maupun anorganik.

 

Para guru membawa kantong sampah yang diberi tulisan sampah organik dan kantong sampah yang diberi tulisan sampah anorganik. Kemudian semua murid dan guru memakai sarung tangan sebelum beraksi memunguti sampah dan memasukkan ke dalam kantong sampah sesuai kategorinya.

Setelah dipastikan semua murid sudah memahami jenis-jenis sampah organik maupun anorganik, petualangan berburu sampah, mencintai lingkungan pun dimulai.

Wulansari, salah satu guru kelas 1 yang ikut mendampingi mengatakan bahwa aksi nyata yang terlihat sederhana ini ternyata memberikan pengalaman belajar tersendiri bagi murid-murid. Mereka tampak senang mengamati lingkungan sekitar, menemukan sasaran sampah, dan memungutnya untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong sampa

"Murid-murid tampak senang dan antusias mengikuti kegiatan ini. Meskipun terkesan hanya kegiatan sederhana, tetapi memberi pengalaman belajar tersendiri bagi mereka. Semoga terus tumbuh menjadi kebiasaan yang baik, istiqomah menjadi karakter mulia hingga kelak mereka dewasa. Mencintai kebersihan, kerapian diri, dan lingkungannya," kata dia.

"Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Kami mengintegrasikan kegiatan P5 ini dengan program sekolah adiwiyata," lanjutnya.

Selain itu, Wulan mengatakan murid tidak hanya berburu sampah di lingkungan sekolah, tetapi juga menyusuri Jalan Siwalan, Jalan Basuki Rahmat, dan Jalan Pisang yang ada di sekitar sekolah. Salah satu siswa Rasyid Richman Sidiq mengaku senang dan seru ketika mengikuti kegiatan tersebut.

"Tadi dijelaskan dan diberi contoh langsung mana yang termasuk sampah organik, mana yang termasuk sampah anorganik. Aku jadi lebih mengerti. Juga diajak jalan-jalan keliling di lingkungan sekitar sekolah. Jalan-jalannya seru karena sambil mengambili sampah. Aku masukkan sampah plastik ke kantong sampah anorganik. Aku juga dapat sampah daun, aku masukkan ke kantong sampah organik," kata Rasyid.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement