REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel merencanakan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Jumlah saham yang akan dibeli mencapai Rp 1,5 triliun dengan ketentuan tidak lebih dari 7,88 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
"Manajemen perusahaan melihat perlu adanya fleksibilitas yang memungkinkan perusahaan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham. Ini juga diperlukan untuk mendukung tingkat harga saham yang mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya," tulis manajemen Mitratel melalui keterbukaan informasi BEI, Senin (6/3/2023).
Pembelian kembali saham diyakini tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan. Sampai dengan saat ini, manajemen anak perusahaan PT Telkom Tbk ini mengklaim mempunyai modal kerja yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan.
Biaya pembelian kembali saham akan berasal dari kas internal Perseroan yang dihasilkan dari kegiatan usaha operasional. Dengan asumsi Perseroan menggunakan kas internal untuk pembelian kembali saham, maka aset dan ekuitas akan menurun sebesar perkiraan nilai buyback.
Perseroan berkeyakinan pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan, mengingat Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Buyback saham ini diharapkan bisa mengangkat harga saham perseroan yang saat ini sudah berada di bawah harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. Mitratel pada tahun lalu sudah pernah melakukan aksi korporasi serupa dengan nilai buyback Rp 1 triliun.