REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea Graham Potter telah menunjuk Kai Havertz sebagai eksekutor utama tendangan penalti The Blues menyusul kepergian Jorginho pada bursa transfer pertengahan musim ini, Januari silam. Penyerang asal Jerman itu belum pernah gagal dalam memanfaatkan hadiah penalti di sebuah laga.
Total, pemain berusia 23 tahun itu telah mencetak 14 gol dari titik putih sejak memulai karier sepak bola profesional. Gol ke gawang Palmeiras di partai final Piala Dunia Antarklub 2021, pertengahan Februari 2022 silam, menjadi kali terakhir Havertz mencetak gol via tendangan penalti. Gol Havertz itu pun memastikan kemenangan Chelsea 2-1 atas Palmeiras dan berhak menggondol trofi Piala Dunia Antarklub 2021.
''Kai (Havertz) menjadi penendang penalti buat tim ini seiring dengan kepergian Jorginho,'' ujar Potter seperti dikutip Evening Standard, Selasa (7/3/2023).
Bukan tidak mungkin, Havertz sudah bisa menjalani peran barunya ini pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions, tepatnya saat Chelsea menjamu Borussia Dortmund, Rabu (8/3/2023) dini hari WIB. The Blues menatap laga ini dengan kondisi tertinggal agregat, 0-1, usai dibekap Dortmund pada leg pertama lewat gol semata wayang Karim Adeyemi.
Dengan dihapusnya sistem agresivitas gol tandang, peraih tiket ke babak perempat final Liga Champions akan ditentukan di babak tambahan waktu dan berlanjut ke adu penalti apabila agregat pertemuan kedua tim imbang selama 90 menit laga di Stamford Bridge. Skenario terjadinya babak adu penalti di laga kontra Dortmund itu pun telah diantisipasi oleh Potter.
''Para pemain selalu berlatih tendangan penalti. Kami sudah bersiap dengan segala kemungkinan tersebut (babak adu penalti). Tentu, kami berharap bisa melaju ke fase selanjutnya tanpa melalui babak adu penalti. Namun, jika tidak memungkinkan, kami akan berusaha lolos lewat skenario tersebut,'' ujar eks pelatih Brighton ini.