Selasa 07 Mar 2023 12:33 WIB

Aceh Selatan Gandeng Kementan Tangani Masalah Hama Pala

Pala menjadi penghasilan utama bagi masyarakat Aceh Selatan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan menggandeng Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI menangani masalah hama pala yang tidak kunjung selesai. (ilustrasi).
Foto: Muhammad Hafil/Republika.co.id
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan menggandeng Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI menangani masalah hama pala yang tidak kunjung selesai. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan menggandeng Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI menangani masalah hama pala yang tidak kunjung selesai. Bupati Aceh Selatan Tgk Amran di Aceh Selatan, Senin (6/3/2023), mengatakan penanganan hama pala menjadi prioritas karena persoalan tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.

"Hama menyerang tanaman pala ini sepertinya tidak kunjung selesai. Karena itu, dengan menggandeng Kementan RI, kami harapkan penanganan hama pala ini bisa diselesaikan," kata Tgk Amran.

Baca Juga

Data dinas pertanian setempat menyatakan sekitar 4.978 hektare dari 16.991 hektare tanaman pala di Aceh Selatan rusak akibat hama penggerek batang dan jamur akar putih. Tgk Amran mengatakan Kabupaten Aceh Selatan pernah berjaya dengan tanaman pala sejak era 80-an hingga 2000-an. Pala menjadi penghasilan utama bagi masyarakat Aceh Selatan.

Pada era krisis moneter pada 1997, kata Tgk Amran, perekonomian masyarakat di Kabupaten Aceh Selatan tetap bertahan dengan mengandalkan komoditas pala. "Berbeda dengan sekarang, pala tidak lagi menjanjikan karena serangan hama. Banyak tanaman pala mati karena hama. Kini, pala tidak lagi menjadi penghasilan utama bagi masyarakat," kata Tgk Aman.

Oleh karena itu, kata Tgk Amran, Pemkab Aceh Selatan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI berupaya mengatasi masalah hama pala yang tidak kunjung selesai tersebut. Tgk Amran mengharapkan dengan adanya kerja sama tersebut, masalah hama pala bisa teratasi, sehingga pala yang menjadi potensi Aceh Selatan kembali meningkat.

"Penanganan hama pala tersebut juga merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI beberapa waktu lalu. Di mana Presiden meminta setiap kabupaten kota wajib meningkatkan potensi daerah," kata Tgk Amran.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan RI Esther M Silitonga mengatakan pihaknya siap membantu Pemkab Aceh Selatan menangani hama pala karena menyangkut penghasilan masyarakat.

"Kami segera berkoordinasi dengan pakar dari universitas guna mencari solusi masalah hama tanaman pala tersebut, sehingga persoalan yang dihadapi petani di Aceh Selatan bisa teratasi," kata Esther M Silitonga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement