Selasa 07 Mar 2023 12:50 WIB

AS Jatuhkan Sanksi ke Perwira Intelijen Suriah

Perwira tersebut dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan 41 warga sipil pada 2013.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
  Gedung Intelijen Militer di Damaskus, Suriah (ilustrasi). Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada seorang perwira intelijen Suriah bernama Amjad Yousef, Senin (6/3/2023). Dia dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan 41 warga sipil Suriah pada 2013.
Foto: Bassem Tellawi/AP
Gedung Intelijen Militer di Damaskus, Suriah (ilustrasi). Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada seorang perwira intelijen Suriah bernama Amjad Yousef, Senin (6/3/2023). Dia dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan 41 warga sipil Suriah pada 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada seorang perwira intelijen Suriah bernama Amjad Yousef, Senin (6/3/2023). Dia dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan 41 warga sipil Suriah pada 2013.

“Salah satu kekejaman ini adalah pembantaian yang dilakukan di Tadamon, lingkungan Damaskus, di mana pada 16 April 2013, Amjad Yousef, seorang perwira intelijen militer rezim (Presiden Suriah Bashar al-) Assad, membunuh setidaknya 41 warga sipil tak bersenjata,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Blinken menunjuk bukti video yang pertama kali dibagikan secara publik tahun lalu setelah penyelidikan peneliti independen. Dalam video itu, Yousef terlihat menembak puluhan warga sipil saat mereka berlari ke sebuah kolong yang kemudian dibakar.

“Saya mengambil tindakan untuk meminta pertanggungjawaban Amjad Yousef, seorang pejabat Suriah yang terlibat dalam pembantaian April 2013 terhadap sedikitnya 41 warga sipil,” tulis Blinken lewat akun Twitter pribadinya.

Lewat sanksi tersebut, Yousef, istrinya, dan anggota keluarga lainnya dilarang memasuki AS. Blinken memperingatkan negara-negara, termasuk negara Arab dan Teluk, yang mulai melakukan normalisasi dengan Suriah di bawah pemerintahan Assad.

“Rekaman pembantaian ini, ditambah dengan pembunuhan dan pelecehan yang terus berlanjut terhadap warga Suriah yang tak terhitung jumlahnya, berfungsi sebagai pengingat yang serius mengapa negara-negara tidak boleh menormalisasi hubungan dengan rezim Assad tanpa adanya kemajuan menuju resolusi politik,” katanya.

Blinken mengatakan, AS akan terus mempromosikan keadilan bagi para korban pemerintahan Assad. Washington juga bakal terus mendukung rakyat Suriah yang masih bertahan dalam konflik sipil yang sudah berlangsung selama 12 tahun.

“Dukungan kami untuk warga Suriah pemberani yang terus mempertaruhkan nyawa mereka untuk meminta pertanggungjawaban rezim Assad tidak akan goyah, dan kami akan mengejar setiap langkah untuk menemukan keadilan bagi para korban dan orang yang selamat dari kekejaman serta untuk mempromosikan akuntabilitas bagi mereka yang bertanggung jawab, termasuk rezim Assad dan sekutunya,” kata Blinken. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement