REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Tiara Diah Sosialita memaparkan, beberapa faktor yang secara psikologi dapat membuat seseorang berperilaku jahat, bahkan bertindak keji terhadap orang lain.
Ia mencontohkan kasus kekerasan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo atau MDS (20 tahun) terhadap Cristalino David Ozora (17). Kemudian di Hongkong, ada kasus Abby Choi, seorang model yang dibunuh dengan cara dimutilasi yang pelakunya disebut-sebut adalah mantan suaminya.
"Ada banyak faktor yang secara psikologi dapat membuat seseorang berperilaku jahat bahkan bertindak keji, bahkan kepada sesama manusia," kata Tiara, Selasa (7/3/2023).
Pertama, menurut Tiara, dipengaruhi faktor internal. Misal kondisi mental yang tidak stabil, ada gangguan kejiwaan, atau faktor kepribadian yang menyimpang. Faktor ini disebutnya kerap menjadi penentu seseorang dapat melakukan kejahatan kepada orang lain.
"Bisa juga karena faktor emosional, temperamen mudah meledak-ledak. Serta pemikiran yang keliru bahwa kalau dia melakukan kejahatan atau tindakan keji itu menjadi cara yang bisa dilakukan untuk mendapat apa yang diinginkan," ujar Tiara.
Minimnya kasih sayang serta rasa empati pada orang lain, kata Tiara, turut menjadi faktor internal yang dapat memicu perilaku jahat terjadi. Untuk mengatasi faktor internal tersebut, lanjut Tiara, yang terpenting adalah kontrol diri. Sebab, kendali diri yang rendah juga dapat menjadi faktor yang bisa memicu seseorang melakukan kejahatan.
Faktor kedua, lanjut Tiara, adalah faktor eksternal. Faktor ini dapat berupa pengaruh lingkungan sekitar. Jika seseorang sudah terbiasa terpapar dengan tindakan kekerasan maka ia akan menormalisasi perbuatan tersebut.
Faktor ketiga adalah faktor situasional. Yaitu, ada situasi yang pada saat itu menjadi atau membuka kesempatan seseorang untuk bertindak jahat bahkan keji. Misal ada korban yang menjadi target atau pelampiasan emosi atau bahkan balas dendam.
"Kondisi lingkungan yang tidak mencegah tindakan jahat atau melerai, tidak ada pengawasan dari pihak otoritas, berada di tempat sepi, atau bisa juga saat seseorang merasa terancam dan tidak nyaman sehingga menyebabkan dia berperilaku jahat," kata Tiara.