Selasa 07 Mar 2023 13:54 WIB

Sepanjang 2023, Delapan Kasus Kencing Tikus Ditemukan di Kota Yogyakarta

Penemuan kasus tersebut belum dikategorikan sebagai kejadian luar biasa.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Leptospirosis
Foto: youtube
Leptospirosis

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta telah menemukan adanya delapan kasus kencing tikus (leptospirosis) hingga Maret 2023 ini. Meski begitu, belum dilaporkan adanya kasus yang meninggal dunia dari penyakit tersebut.

"Tahun 2023 ada delapan kasus, kematian nol," kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah saat dikonfirmasi Republika, Selasa (7/3/2023).

Leptospirosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri leptospira interrogans. Bakteri tersebut dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri itu, yang mana tikus menjadi salah satu perantara dari penyebaran bakteri leptospira interrogans.

Meskipun sudah ditemukan delapan kasus leptospirosis, namun belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Lana mengatakan, gejala dari delapan kasus yang sudah ditemukan bervariatif. "Ada yang demam, nyeri otot, mata merah, sakit kepala, mual, muntah dan lemas," ujar Lana.