REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada dua keputusan dari Kongres Luar Biasa Komite Olimpiade Indonesia (KLB KOI) yang digelar Selasa (7/3/2023) di Hotel Fairmount Jakarta. Hal tersebut diungkapkan Ketua panitia KLB KOI, Jadi Raja Gukguk.
"Ada dua hasil KLB, pertama menyetujui usulan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KOI dan kedua menetapkan waktu kongres KOI bulan Juni mendatang yang agenda utamanya memilih ketua KOI periode berikutnya," ujar Jadi Raja Gukguk, Selasa.
Terkait perubahan AD/ART, menurut Jadi Raja Gukguk, ada tiga hal yang merupakan usulan Rapat Anggota tahun lalu. Ada tiga perubahana yakni, BAKI melepaskan diri dari NOC Indonesia Menjalankan Amanat Undang-Undang Keolahragaan.
"Selanjutnya terkait rangkap jabatan bagi ketua umum, wakil ketua umum, dan Komite Eksekutif (KE) dalam AD/ART dicabut (tidak diberlakukan lagi), serta adanya penambahan jumlah Komite Eksekutif, semula 11 jadi 15.," jelas Jadi Raja Gukguk.
Diperbolehkannya rangkap jabatan, menurut Jadi Raja Gukguk, alasannya adalah lobi internasional.
"Seperti saat Raja Sapta Oktohari ketua KOI yang juga ketua PB ISSI, itu lebih mudah melakukan lobi internasionalnya," kata Raja Gukguk. "Begitu juga harapannya dengan cabor lain. Sebagai pengurus KOI yang sering menjalin komunikasi dengan federasi internasional, jadi akan lebih mudah dalam melakukan lobi-lobi internasional."
Sementara itu Ketua KOI periode 2019-2023, Raja Sapta Oktohari, ketika ditanyakan mengenai dirinya apakah akan kembali mencalonkan untuk ketua KOI pada Kongres yang digelar Juni 2023, ia menyerahkannya pada cabor.
"Tergantung cabor, sebelumnya saya dicalonkan juga oleh cabor. Jadi ya kita lihat saja apakah nanti saya diminta lagi oleh teman-teman cabor," pungkas Okto sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.