Selasa 07 Mar 2023 15:24 WIB

Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang, Ridwan Kamil: Urusan Nyawa Harus Didahulukan

Ridwan Kamil mengaku sudah meminta bupati menegur dan mengevaluasi RSUD Subang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pemaparan pada Forum Investasi Jawa Barat di Trans Convention Centre, Jalan Gatot Subroto, Batununggal, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Selasa (28/2/2023). Forum Investasi Jawa Barat Semester 1 2023 yang dihadiri oleh pelaku usaha dan instansi terkait tersebut mengusung tema Mendorong Investasi dalam Memperkuat Hilirisasi dan Kemitraan Untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pemaparan pada Forum Investasi Jawa Barat di Trans Convention Centre, Jalan Gatot Subroto, Batununggal, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Selasa (28/2/2023). Forum Investasi Jawa Barat Semester 1 2023 yang dihadiri oleh pelaku usaha dan instansi terkait tersebut mengusung tema Mendorong Investasi dalam Memperkuat Hilirisasi dan Kemitraan Untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil merespon peristiwa yang menimpa ibu hamil asal Subang bernama Kurnaesih (39 tahun) yang ditolak RSUD Subang hingga meninggal dunia di ambulan. Kurnaesih ditolak karena alasan penuh.

Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil tersebut, meminta pihak rumah sakit segera dievaluasi. Selain itu, Emil meminta Bupati Kabupaten Subang agar segera melakukan teguran tegas terhadap RSUD Subang yang menolak Kurnaesih.

Baca Juga

"Saya sudah minta Pak Bupati untuk menegur dan mengevaluasi RSUD, karena jika sangat emergency, urusaan nyawa harus didahulukan apa pun situasinya," ujar Emil melalui pesan tertulis, Selasa (7/3/2023).

Emil mengatakan, RSUD seharusnya tetap mengutamakan keselamatan pasien. Apalagi, kondisi tengah hamil tua dan akan melahirkan. Kondisi ini harus jadi perhatian dan tidak melakukan penolakan.

"Saya sudah kontak Bupati Subang. Bupati Subang sudah mengumpulkan semua pihak, dan alasan Rumah Sakit Subang tidak bisa menangani karena ICU penuh," katanya.

Perlu diketahui, menurut suami korban Juju, peristiwa pilu itu terjadi pada Kamis (16/2/2023) malam. Juju mengatakan, istrinya Kurnaesih dibawa ke puskesmas karena mengalami panas dan kejang dengan posisi hamil sudah sembilan bulan.

Setelah melihat kondisi ini, Bidan Desa Buniara merekomendasikan agar dirawat ke RSUD Subang. Sekitar pukul 21.00 WIB, Kurnaesih masuk ke ruang IGD. Disana, ia mendapat perawatan sebentar dan dipindahkan ke ruang PONEK (Ruangan Khusus Ibu Melahirkan).

Namun, di ruang itu Kurnaesih tidak mendapat perawatan maksimal, padahal keadaannya sudah kritis ditambah sudah waktunya melahirkan. "Istri saya ngedrop, panas kejang. Akhirnya dibawa ke Puskesmas, tapi ga ada perubahan. Akhirnya dibawa ke (RSUD) Subang. Di IGD diterima, tapi ketika mau dibawa ke ruangan (PONEK) ditolak, sebab tidak ada konfirmasi pasien dari Tanjungsiang," kata Juju.

Akhirnya istri Juju dibawa ke Bandung dengan menggunakan ambulance untuk mendapatkan perawatan lebih agar Kurnaesih beserta anaknya bisa tetap sehat. Tapi, meninggal dunia di perjalanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement