Selasa 07 Mar 2023 16:16 WIB

Pelaku Industri Modest Fashion Diserukan Tonjolkan Lokalitas

Pelaku industri modest fashion harus punya identitas yang jelas, gaya tersendiri.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Pengunjung memilah busana yang dijajakan di salah satu stan pameran busana muslim pada gelaran Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2023 di The Westin Jakarta, Selasa (7/3/2023). Pameran tersebut diikuti oleh sekitar 150 jenama lokal dengan menampilkan beragam koleksi produk dari perancang dan pengusaha mode Indonesia dengan tujuan mempromosikan produk fesyen nasional yang berlangsung hingga 10 Maret mendatang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung memilah busana yang dijajakan di salah satu stan pameran busana muslim pada gelaran Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2023 di The Westin Jakarta, Selasa (7/3/2023). Pameran tersebut diikuti oleh sekitar 150 jenama lokal dengan menampilkan beragam koleksi produk dari perancang dan pengusaha mode Indonesia dengan tujuan mempromosikan produk fesyen nasional yang berlangsung hingga 10 Maret mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku industri modest fashion di Indonesia disarankan menonjolkan aspek lokalitas saat bersaing di ranah global. Hal itu disampaikan desainer Ali Charisma yang juga menjabat sebagai National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).

"Harus punya identitas yang jelas. Jangan pakai gaya Eropa untuk menyaingi Eropa, tapi kita memiliki gaya tersendiri. Identitas keaslian itu perlu didorong, karena keren itu harus bisa jadi diri sendiri," kata Ali pada pembukaan MUFFEST+ 2023, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga

Ali mencontohkan, busana modest fashion bisa dikombinasikan dengan sarung khas Indonesia. Ada pula berbagai wastra atau kain tradisional Indonesia yang sangat cantik dan bisa dikreasikan menjadi berbagai busana modest fashion yang santun.

photo
Pengunjung memilah busana yang dijajakan di salah satu stan pameran busana muslim pada gelaran Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2023 di The Westin Jakarta, Selasa (7/3/2023). Pameran tersebut diikuti oleh sekitar 150 jenama lokal dengan menampilkan beragam koleksi produk dari perancang dan pengusaha mode Indonesia dengan tujuan mempromosikan produk fashion nasional yang berlangsung hingga 10 Maret mendatang. - (Republika/Thoudy Badai)