Selasa 07 Mar 2023 17:04 WIB

Keistimewaan Malam Nisfu Syaban, Buku Catatan Amal Setahun akan Diangkat kepada Allah SWT

Banyak amalan yang bisa dikerjakan pada Malam Nisfu Syaban

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Umat muslim membaca surah Yasin di malam Nisfu Syaban (ilustrasi).Banyak amalan yang bisa dikerjakan pada Malam Nisfu Syaban
Foto: ANTARA/Suwandy
Umat muslim membaca surah Yasin di malam Nisfu Syaban (ilustrasi).Banyak amalan yang bisa dikerjakan pada Malam Nisfu Syaban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Malam Nisfu Syaban atau malam pertengahan Syaban akan bertepatan dengan Selasa (7/3/2023). 

Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab, mengatakan  Nisfu Syaban adalah salah satu malam yang mulia. Pada malam yang istimewa ini, menurut Gus Aab, buku catatan amal umat Islam Islam akan ditutup dan diganti dengan yang baru. 

Baca Juga

“Malam Nisfu Syaban itu malam yang istimewa karena pada malam itu ada penyetoran buku catatan amal selama satu tahun dan kita akan mengganti dengan lembaran-lembaran baru lagi untuk satu tahun ke depan,” ujar Gus Aab saat dihubungi Republika.co.id, Senin (7/3/2023).

Gus Aab mengutip sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa amal kita akan diangkat. 

وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين  "...Pada bulan tersebut amal perbuatan akan diangkat kepada Tuhan semesta alam,..." (HR al-Nasai dan Ahmad) 

Menurut dia, penutupan catatan amal tahunan itu bisa dianalogikan dengan puasa sunnah Senin-Kamis. Dia pun menjelaskan bahwa umat Islam dianjurkan untuk berpuasa di hari Senin karena hari itu merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan hari saat beliau menerima wahyu.

“Sementara, Kamis itu karena pada hari itu amal diangkat dalam seminggu dan Rasulullah menyatakan, ‘Saya senang kalau amal saya diangkat itu dalam keadaan berpuasa’,” jelas Gus Aab.

Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah

Menurut Gus Aab, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah, yang mana pada tahun ini jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023. Namun, setelah 15 Syaban itu, umat Islam dilarang untuk melakukan puasa sunnah lagi.  

Sedangkan pada malam Nisfu Syaban, menurut Gus Aab, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti melaksanakan sholat sunnah.

“Hal yang dilakukan adalah memperbanyak ibadah, di antaranya kita memperbanyak sholat sunnah. Tapi itu tidak dikhususkan untuk sholat Nifsu Syaban karena tidak ada ajaran seperti itu. Jadi tidak dikhususkan, tapi sholat sunnah biasa,” kata Gus Aab.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement