REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Beragam keutamaan bisa didapatkan umat Islam saat Nisfu Syaban. Namun, ternyata keutamaan berupa ampunan Allah SWT yang luas pada waktu ini, tidak dapat diraih bagi orang-orang yang melakukan suatu dosa yang disebutkan dalam hadist Nabi. Dosa ini akan menutup pintu ampunan Allah SWT, selama dosa itu belum disingkirkan dari seorang muslim.
Dosa tersebut adalah syirik dan memutus tali silaturahim. Hal ini dijelaskan oleh ulama Al Azhar, Dr. Osama Al-Azhari.
Dalam sebuah hadist dari Abu Musa Al-Asy’ari, dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
“Sesungguhnya Allah melihat waktu malam pertengahan Sya’ban, maka (Allah) mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bersengketa," (HR. Ibnu Majah).
Menurut Syekh Osama, sangat disayangkan jika keutamaan malam Nisfu Sya'ban terlewatkan begitu saja karena masih adanya dosa ini. Padahal malam Nisfu Sya'ban adalah malam yang agung dan penuh pengampunan. Ini adalah adalah salah satu malam istimewa yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya.
"Suatu malam di mana doa kepada Allah akan dikabulkan. Dan karena alasan ini, para ulama telah menganjurkan untuk menghormati dan menghidupkan malam ini," katanya.
"Instropeksi diri dan cobalah untuk berbuat baik kepada sesama. Dan jangan membuat sedikit pun pertengkaran atau permusuhan dengan orang-orang," tambahnya.
Malam Nisfu Sya'ban sangat istimewa dan umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di waktu ini. Berbagai ibadah seperti puasa, sholat sunnah hingga berdzikir bisa dilakukan untuk meraih keutamaan waktu ini.