REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono mengatakan bahwa PPP dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan dua partai senior di kancah politik nasional. Kedua pihak juga kemungkinan akan melakukan pertemuan pascasilaturahmi antara Muhammad Romahurmuziy dengan Hasto Kristiyanto.
Dalam rencana pertemuan tersebut, keduanya kemungkinan juga akan membahas peluang berkoalisi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Termasuk peluang antara bergabungnya PDIP dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang saat ini sudah terdapat Partai Golkar, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Ini kan PPP sedang bermitra dengan PAN dan Golkar di KIB. Kalau PDIP gabung, ini peluangnya PPP keluar dari KIB atau malah nambah personel dengan gabungnya PDIP? ya kan tidak harus keluar," ujar Mardiono kepada wartawan, Selasa (7/3).
PPP, jelas Mardiono, adalah partai dengan perolehan suara sebesar 4,52 persen. Karenanya, sudah menjadi pekerjaan bagi partainya untuk mengajak partai politik lain untuk bergabung dalam sebuah koalisi.
"Tentu upaya-upaya untuk mengajak berkoalisi, apalagi ini PPP termasuk yang kecil, jumlahnya 4,5 persen tentu berusaha mengajak koalisi dengan partai-partai yang lain. Itu bagian dari upaya politik yang dilakukan parpol," ujar Mardiono.
Bergabungnya PDIP ke KIB pun dipandangnya sebagai hal yang positif. KIB sendiri ditegaskan tak akan bubar, meskipun hingga saat ini ketiga partai politik di dalamnya belum mengumumkan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres).
"KIB kemudian koalisi dengan PDIP mungkin-mungkin saja, itu juga hal yang positif. Artinya parpol-parpol yang besar gabung jadi satu, untuk membangun bangsa dan negara, tidak ada salahnya," ujar Mardiono.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy diketahui menemui Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Pertemuan tersebut terjadi di Kantor DPP PDIP yang bersebelahan langsung dengan Kantor DPP PPP.
Dikonfirmasi, ia menjelaskan bahwa keduanya membicarakan banyak hal. Termasuk soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024, yang disebutnya bahwa PDIP sempat mengajak PPP untuk berkoalisi.
"Tentu tidak terhindarkan kita juga membahas kemungkinan-kemungkinan koalisi karena pilpres juga sudah dekat. Ajakan koalisi kepada PPP oleh Mas Hasto sebenarnya sudah lama, sejak Plt Ketum Pak Harso (Monoarfa)," ujar Romahurmuziy saat dikonfirmasi, Selasa (7/3).