REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pandemi Covid-19 memang berlalu. Sehingga ada kemungkinan status pandemi Covid-19 akan dicabut.
"Jika jumlah pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit, yang dirawat di ICU dan yang meninggal dunia sudah sama seperti penyakit menular lainnya, seperti influenza, demam berdarah, TBC dan malaria, maka dapat dikategorikan sebagai infeksi biasa. Sehingga akan menjadi pertimbangan WHO untuk mencabut status pandemi dunia," kata Budi di Jakarta, belum lama ini.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap memberikan vaksinasi Covid-19 booster kedua kepada tenaga kesehatan dan masyarakat. Rumah Sakit Premier Bintaro (RSPB) pun mengadakan kembali vaksinasi Covid-19 untuk umum, yang dilaksanakan pada Ahad pekan lalu.
Vaksinasi Covid-19 booster ke-2 dapat diberikan kepada masyarakat umum sebanyak 1.000 orang berusia 18 tahun ke atas sebagai upaya meningkatkan titer antibodi serta memperpanjang perlindungan. Menurut CEO RSPB, dr Martha ML Siahaan, pemberian vaksin Covid-19 booster ke-2 diberikan tanpa dipungut biaya.
Hal itu sebagai bentuk dukungan program vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh pemerintah. "Selain itu, acara ini juga merupakan rangkaian roadshow jelang peringatan HUT RSPB yang ke-25. Sebagai penyedia layanan kesehatan kami harapkan target sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia dapat segera tercapai," ucap Martha.
Dia menerangkan, pemberian vaksin juga merupakan bagian dari program CSR RSPB berjatuk 'RSD Cares'. Program RSD Cares memiliki tiga pilar yang menjadi fokus utama, yaitu caring for our people, caring for our planet, dan caring for our community. Pilar itu dibentuk oleh Ramsay Sime Darby Health Care (RSDH) sebagai bagian dari program sustainability yang tergabung dalam RSD Cares dan akan terus dilaksanakan di seluruh RS dalam naungan RSDH.
"Masing-masing pilar memiliki program yang berbeda-beda, program vaksin ini masuk kedalam pilar caring for our people karena sasaran utama kami adalah keluarga karyawan dan juga pasien dan keluarga pasien," ucap Martha.