REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala UPTD Pusat Layanan Digital, Data, dan Informasi Geospasial Diskominfo Jawa Barat Rizki Hustiniasari mengungkapkan, hingga saat ini tercatat sebanyak 359 desa di Jawa Barat yang belum mendapatkan layanan internet atau blank spot. Jumlah ini, kata dia, sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, mengingat cukup banyaknya jumlah desa di Jawa Barat, lebih dari 5.000 desa.
“359 desa itu memang tidak ada layanan internet, makanya tahun ini kita fokus pada pembangunan infrastruktur dan pengadaan layanan internet di desa-desa,” kata Rizki dalam kegiatan Lokakarya Ekosistem Desa Digital yang digelar Badan Pertanian dan Pertanian (FAO) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Kota Bandung, Selasa (7/3/2023).
Pengentasan blank spot, sambung Rizki, adalah salah satu dari empat tahapan yang perlu dituntaskan Provinsi Jawa Barat demi menyukseskan program Desa Digital. Program yang telah dicetuskan sejak 2019 ini memang menjadi salah satu program unggulan Pemprov Jabar dalam Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa).
Lebih lanjut, Rizki mengungkapkan bahwa masalah keberlanjutan (sustainbility) masih menjadi kendala dalam pengembangan desa digital. Menurutnya, hingga saat ini Pemprov Jabar masih mencari ramuan yang mujarap untuk bisa membangkitkan inisiatif mandiri dari warga desa agar mampu mengimplementasikan program desa digital. Selain itu, kemitraan dan kerjasama dengan berbagai stakeholder juga masih perlu ditingkatkan.