REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sebuah serangan udara rudal Israel telah meluncur dan merusak bandara Aleppo Suriah. Media resmi Suriah melaporkan, serangan tersebut merusak landas pacu di Bandara Internasional Aleppo, sehingga membuat bandara tidak bisa melayani penerbangan dan harus menghentikan layanannya.
Kantor berita SANA mengatakan serangan rudal itu terjadi pada Selasa (7/3/2023) pagi waktu setempat. Mengutip sumber militer, Israel telah melakukan serangan udara dari arah Laut Mediterania, sebelah barat Latakia, menargetkan Bandara Internasional Aleppo.
Serangan itu menyebabkan kerusakan material bangunan bandara dan memutuskan layanan penerbangannya. Belum jelas apakah ada korban jiwa, dan hingga kini belum ada komentar resmi dari pejabat Israel terkait itu.
Sejak perang berkecamuk, Kota Aleppo, memang mengalami kehancuran dalam skala luas dalam perang saudara Suriah. Kondisi ini diperparah ketika gempa mematikan berkekuatan 7,8 yang melanda Turki selatan dan Suriah barat laut di awal Februari lalu. Hingga kini, sejumlah negara masih melakukan pengiriman bantuan ke bandara kota itu.
Selama hampir satu dekade, Israel melakukan ratusan serangan udara terhadap kota ini, atas tuduhan transfer senjata yang disponsori Iran. Israel juga berusaha melakukan penempatan personel di negara tetangga Suriah, tetapi tidak pernah mengakui atau membahas apa operasi yang sedang dilakukan.
Serangan Israel ke kota itu, sebenarnya terjadi dalam beberapa bulan terakhir, di mana Israel menargetkan bandara dan pangkalan udara Suriah. "Tempat ini dianggap bagian dari upaya meredam eskalasi konflik intensitas, dengan tujuan memperlambat pertahanan Iran yang tumbuh di wilayah Suriah," kata seorang analis militer.
Iran, yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah memperluas kehadiran militernya di Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Menurut sumber intelijen Barat, Iran memiliki basis di sebagian besar wilayah yang dikuasai oleh pemerintahan Assad, dengan ribuan anggota milisi dan kelompok paramiliter lokal di bawah komandonya.
Milisi proksi Iran, yang dipimpin Hizbullah Lebanon, sekarang memegang kekuasaan di wilayah yang luas di timur, selatan dan barat laut Suriah dan di beberapa pinggiran di sekitar ibu kota, Damaskus.
Pada 19 Februari, serangan udara Israel menargetkan daerah permukiman di Damaskus, menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 15 orang lainnya, menurut sumber berita negara Suriah.
Pada 2 Januari, tentara Suriah mengatakan militer Israel menembakkan rudal ke bandara internasional di ibu kota Damaskus. Serangan ini membuat sempat membuat bandara tidak berfungsi dan menewaskan dua orang tentara Suriah.