REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung perluasan akses pasar bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) kriya dan wastra melalui pameran Inacraft yang digelar di Jakarta, 1-5 Maret 2023.
"Pameran Inacraft telah dikenal sebagai wadah bagi perajin Indonesia untuk bertukar informasi, promosi, serta peluang bagi IKM untuk meraup transaksi penjualan yang cukup besar," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (7/3/2023).
Reni menuturkan pameran Inacraft juga menjadi ajang untuk memperkenalkan produk-produk kriya unggulan baik yang menonjolkan sisi desain, inovasi, ciri khas, serta menjunjung kearifan lokal daerah tapi tetap berorientasi pasar global.
Ditjen IKMA Kemenperin memfasilitasi keikutsertaan tujuh IKM kerajinan dan wastra dalam Pameran Inacraft 2023. Ketujuh IKM kerajinan dan fesyen yang difasilitasi, yaitu Bengok Craft, Hanuman Craft, Uleen, Lampung Ethnica, Batik Kartini, Miss Allyna, dan Semilir.
IKM yang difasilitasi merupakan pelaku unggulan yang memproduksi beragam aksesori fesyen, dekorasi, dan produk fesyen dengan ciri khas lokal. Pada tahun-tahun sebelumnya, Kemenperin juga rutin memfasilitasi para IKM kerajinan maupun fesyen untuk berpartipasi pada ajang Inacraft.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Ditjen IKMA Kemenperin Ni Nyoman Ambareny memastikan pihaknya bertekad untuk terus melakukan pembinaan kepada IKM kerajinan dalam rangka meningkatkan daya saingnya. Selain fasilitasi dalam pameran lokal dan luar negeri, Ditjen IKMA juga konsisten melakukan berbagai bimbingan teknis dan pendampingan bagi IKM.
"Di antaranya, pendampingan dalam rangka peningkatan kemampuan SDM dan diversifikasi produk, fasilitasi restrukturisasi mesin untuk peningkatan teknologi produksi, serta pendampingan promosi online dan offline melalui program e-Smart IKM," kata Ambar.
Ditjen IKMA juga terus menggelar pelatihan teknis kemitraan dan temu bisnis dengan industri besar, dinas terkait, dan pasar potensial lainnya. Demikian pula pendampingan bagi IKM untuk mendapatkan sertifikasi produk (SNI), sertifikasi SDM (SKKNI), sertifikasi SVLK, desain kemasan, serta kekayaan intelektual.