Rabu 08 Mar 2023 09:00 WIB

Bank Sentral Australia Lebih Dekat untuk Hentikan Kenaikan Suku Bunga

Kenaikan suku bunga Australia dilakukan untuk menjinakkan inflasi.

Red: Lida Puspaningtyas
 Ivan Pintur memompa bahan bakar ke truknya di sebuah stasiun layanan di Sydney. Inflasi masih membayangi Australia sehingga bank sentral masih menaikan suku bunga, kemungkinan hingga April 2023.
Foto: AP/Rick Rycroft
Ivan Pintur memompa bahan bakar ke truknya di sebuah stasiun layanan di Sydney. Inflasi masih membayangi Australia sehingga bank sentral masih menaikan suku bunga, kemungkinan hingga April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Bank Sentral Australia lebih dekat untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga yang agresif karena kebijakan sekarang berada di wilayah yang terbatas. Penghentian dapat dilakukan segera setelah April.

Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Philip Lowe menegaskan kembali bahwa pengetatan lebih lanjut masih cenderung untuk menjinakkan inflasi. RBA telah menaikkan suku bunga ke level tertinggi 11 tahun di 3,60 persen pada pertemuan kebijakan pada Selasa (7/3/2023).

Baca Juga

Namun, Lowe mencatat Dewan telah membahas kelambatan panjang dalam kebijakan moneter. Ini dampak dari 10 kenaikan yang telah disampaikan dan dampak biaya pinjaman yang lebih tinggi pada rumah tangga.

"Kami juga membahas bahwa, dengan kebijakan moneter sekarang di wilayah terbatas, kami lebih dekat ke titik dimana akan tepat untuk menghentikan kenaikan suku bunga guna memberikan lebih banyak waktu untuk menilai keadaan ekonomi," kata Lowe dalam pidatonya tentang data dan inflasi baru-baru ini.