REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Menjelang bulan Ramadhan, potensi kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok menjadi perhatian di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dalam upaya mengendalikan harga komoditas pokok di pasaran, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya disebut berencana mengadakan gelar pangan murah.
Menurut Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Heru Susanto, saat ini ketersediaan komoditas bahan pokok di pasaran masih terbilang aman. Namun, harganya belum tentu normal dan stabil. “Kenaikan mungkin terjadi karena kebutuhan meningkat jelang Ramadhan,” kata Heru, Selasa (7/3/2023).
Heru mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok biasa terjadi menjelang hari-hari besar, termasuk momen Ramadhan. Pasalnya, permintaan masyarakat biasanya meningkat. Mengantisipasi lonjakan harga, kata dia, TPID Kota Tasikmalaya rencananya menyiapkan gelar pangan murah. “Itu dilakukan untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok,” ujar dia.
Gelar pangan murah ini dikabarkan akan mulai dijalankan pada 11 Maret 2023. Kegiatan itu rencananya digelar di sepuluh kecamatan secara bergantian.
Menurut Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUMKM Indag) Kota Tasikmalaya Hendro Haryoko, berdasarkan hasil pemantauan, sejauh ini stok bahan pokok relatif masih mencukupi kebutuhan. “Sejauh ini ketersediaan aman,” kata dia kepada Republika, Selasa (7/3/2023).
Namun, Hendro mengatakan, harga sejumlah kebutuhan pokok masih relatif tinggi. Seperti beras, minyak goreng, dan cabai. Ada juga yang harganya mengalami kenaikan, antara lain bawang putih.
Berdasarkan data per 6 Maret 2023, harga beras di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, dilaporkan berkisar Rp 12 ribu-13 ribu per kilogram. Harga minyak goreng kemasan refill Rp 18 ribu per liter, kemasan botol Rp 22 ribu per liter, minyak curah Rp 15.500 per kilogram, dan minyak goreng kemasan sederhana Rp 16 ribu per liter.
Harga telur ayam dikabarkan Rp 26 ribu per kilogram. Adapun harga cabai merah biasa Rp 38 ribu per kilogram, cabai keriting Rp 35 ribu per kilogram, cabai rawit domba Rp 65 ribu per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp 45 ribu per kilogram. Sementara harga bawang putih Rp 28 ribu per kilogram dan bawang merah Rp 35 ribu per kilogram.
Menurut Hendro, harga beras masih relatif tinggi dikarenakan musim panen di berbagai daerah belum merata. Selain itu, kondisi cuaca juga masih sering hujan, sehingga proses panen dan distribusi beras menjadi terkendala. “Mudah-mudahan mendekati Ramadhan makin lancar, sehingga stok akan aman. Namun, kami juga sudah memiliki stok beras dari Bulog,” katanya.
Ihwal ketersediaan minyak goreng, Hendro mengatakan, untuk kemasan premium masih terbilang aman. Sementara minyak goreng curah kemasan sederhana, Minyakita, disebut belum begitu banyak. “Provinsi sebenarnya sudah mulai mendistribusikan ke distributor. Namun, belum banyak dan merata ke kios. Kami akan pantau. Harga jual tertinggi untuk Minyakita Rp 14 ribu per liter,” kata Hendro.