REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Xavi Hernandez mengaku pernah mengalami hari-hari terburuk sejak menjadi pelatih Barcelona. Ia mengatakan ada kalanya mempunyai pemikiran tidak layak menjadi pelatih Barcelona karena semua orang akan membicarakannya. Mesipun Xavi mencatatkan rekor lebih baik dari Pep Guardiola jika membandingkan 50 pertandingan pertama mereka sebagai pelatih Barcelona, tapi ia mengakui itu tidak mudah.
Situasi tersebut ia ungkapkan dalam sebuah acara peresmian ‘Casa del Deporte' di tanah kelahirannya di Terrassa. Meski mengalami masa-masa sulit, Xavi tak pernah berpikir untuk meninggalkan Camp Nou karena ia keras kepala dan penggemar berat Blaugrana.
Xavi akan memilih bertahan walaupun tidak mendapatkan dukungan finansial kuat untuk memperkuat pasukannya. Ia bahkan merasa beruntung dengan apa yang telah dilakukan kepada tim hingga saat ini. Ia bertekad tetap mempertahankan filosofi bermainnya.
xAVI juga mengeklaim bahwa klub mengistimewakanya karena pernah lama bermain di klub ini sebagai gelandang. Skill dalam menggiring bola dan assist sukses mengantarkan Barcelona meraih kejayaan di masa silam. Bahkan gaya bermainnya dijadikan referensi permainan ala Barcelona.
"Sebagai pemain, saya tidak kuat, terampil, atau cepat. berkat gaya bermain yang ditanamkan oleh Johan [Cruyff] dalam menjaga penguasaan bola, saya bisa berkarier,” ujar Xavi dilansir dari Marca, Rabu (8/3/2023).
Ia mengungkapkan ide bermainnya yakni selalu menguasai bola bahkan saat menghadapi lawan seperti Real Madrid penguasaan bola harus tetap dijaga. Ia menambahkan penguasaan bola adalah DNA dari permainan Barcelona baik saat menyerang maupun bertahan.