ruzka.republika.co.id - Ada dua faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang yaitu adab dan ilmu. Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Bima Arya menjelaskan adab memiliki porsi 80 persen yang menjadi hal penting, karena tanpa adab seseorang tidak akan berilmu dan tidak akan pernah sukses.
Orang yang memiliki adab meski tidak berilmu, kata Bima Arya perlahan-lahan, seiring waktu akan belajar dan bertambah ilmunya.
Baca juga: Menu Buka Puasa Ramadan, Ini Resep dan Cara Membuat Lasagna
“Orang dengan adab akan mau dan sudi untuk mendengar, rela untuk mengapresiasi. Sejarah hidup saya menunjukkan orang-orang yang beradab jauh lebih bisa melesat dibanding orang-orang yang berilmu. Apalagi jika ilmu disandingkan dengan adab,” kata Bima Arya dikutip dari laman resmi Pemkot Bogor, Rabu (08/03/2023).
Bersama jajaran Pemkot Bogor dan pihak lainnya, Bima Arya berikhtiar membangun generasi yang siap menjemput peradaban, salah satu bukti konkritnya dengan membangun gedung perpustakaan lengkap dengan berbagai fasilitas untuk generasi saat ini maupun generasi mendatang.
Dirinya menginginkan agar gedung arsip dan perpustakaan Kota Bogor menjadi surga bagi orang-orang cinta ilmu dan mau belajar adab di sini.
Baca juga: Perubahan Program Kartu Prakerja di 2023, Ini Manfaat yang Diterima Peserta
Selain itu kata dia, di bagian bawah dibangun fasilitas bagi anak 4-5 tahun yang bisa ditemani orang tuanya untuk bermain agar mulai dan senang membaca.
Ada juga tempat-tempat untuk berdiskusi, auditorium untuk menonton film-film inspiratif atau membedah buku.
“Ini adalah modal menuju peradaban yang kita idam-idamkan, urusan stunting menjadi PR banget untuk kita, pendidikan juga sama,” kata Bima Arya.
“Jadi modal kita itu besar, namun PR kita juga banyak. Teruslah belajar membangun kolaborasi dan belajar membuka diri, tidak jumud atau picik, jangan seperti katak dalam tempurung,”.
Baca juga: Intensitas Curah Hujan Tinggi Berpotensi Banjir dan Longsor, Ini Arahan Buat Warga Depok
Ia mengajak untuk berpikir jauh ke depan dan panjang dan hindari pola-pola jangka pendek, utamakan adab ketimbang ilmu.
Lalu ia menyarankan untuk perbanyak silaturahmi ketimbang semangat untuk saling berkompetisi, berlomba-lomba dalam kebaikan itu keren, tetapi framenya bukan untuk posisi apalagi untuk materi.
“Politik itu bukan tujuan namun baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur adalah tujuan sesungguhnya,” papar Bima Arya.
Baca juga: Begini Cara Buat KTP Digital Secara Online
Selanjutnya Bima Arya menyampaikan catatan bagi generasi saat ini yang dijuluki sebagai generasi strawberry.
Menurutnya generasi strawberry itu canggih jika dilihat dari luar, namun jika 'ditoyor' atau terkena goncangan akan hancur karena terlalu lembut.
"Hal tersebut penting karena generasi strawberry banyak dikritik terkait persoalan karakter atau persoalan adab dimana hal itu juga menjadi permasalahan semua," pungkasnya. (Supriyadi)