REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Optimalisasi pengumpulan serta penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) terus dilakukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Jelang Ramadhan, BSI terus mengembangkan BSI Mobile sebagai platform digital yang menjadi salah satu kanal BSI menjangkau nasabah di semua segmen.
"Karena jumlah transaksi zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) akan meningkat menjelang dan saat Ramadhan. Dengan BSI Mobile, memudahkan masyarakat, sehingga BSI dapat dengan mudah diakses di manapun dan kapanpun tanpa harus ke bank," ujar Direktur Information Technology Bank Syariah Indonesia (BSI) Achmad Syafii kepada Republika, Rabu (8/3/2023).
BSI Mobile merupakan mobile banking dengan fitur lengkap sebagai sahabat finansial, sahabat sosial, dan sahabat spiritual yang memikili layanan digital one stop solution yang bisa mengakses layanan pendanaan, pembiayaan, serta fitur sosial dan Islami.
Untuk layanan ziswaf masuk kedalam transaksi sosial dengan fitur-fitur pembayaran berbagai jenis zakat dengan bekerja sama dengan berbagai mitra ziswaf. Saat ini, BSI Mobile juga telah menyediakan fitur infak setelah transaksi dan kalkulator zakat.
"Menjelang Ramadhan, fitur BSI Mobile akan makin banyak berisi tentang promo program Ramadhan, informasi layanan penyaluran ziswaf melalui lembaga yang bekerja sama dengan BSI dan juga layanan Islami di antaranya juz 'amma, asmaul husna٫ artikel Islam, lokasi masjid, arah kiblat, dan waktu shalat," ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan ziswaf merupakan salah satu produk yang akan menjadi fokus perseroan dalam pengembangan bisnis ke depan. Terlebih, penyaluran Ziswaf yang kuat akan membantu banyak masyarakat kelas bawah untuk dapat bertahan dan bangkit pada pemulihan ekonomi masa pandemi ini.
Hery menuturkan perseroan terus mendorong pengembangan produk ziswaf melalui BSI Mobile. Hal ini ditujukan untuk dapat menjangkau lebih banyak nasabah, khususnya kawula muda. Terlebih, kelompok ini sudah mulai memiliki penghasilan tetap sehingga berpeluang besar untuk membantu banyak masyarakat yang membutuhkan.
"Tentu ziswaf akan terus kami dorong. Kami berharap, zakat dapat semakin dipopulerkan di kalangan milenial yang sudah berpenghasilan tetap, di mana ada sebagian rezeki kalangan milenial yang menjadi hak para mustahik yang wajib disalurkan," katanya.
Diketahui, pengumpulan ziswaf pada 2022 menembus angka fantastis sebanyak Rp 228 miliar. Capaian ini meningkat 67 persen dari 2021 yang hanya berada di angka Rp 152 miliar. Sedangkan pada 2020 Rp 146 miliar dan pada 2019 mencapai Rp 143 miliar.