Rabu 08 Mar 2023 15:14 WIB

Kualitas Saham IPO Turun, Begini Tanggapan Bursa

BPKN menyebut kualitas saham IPO dinilai menurun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Underwriter memegang peranan penting mengantarkan perusahaan yang IPO.
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Underwriter memegang peranan penting mengantarkan perusahaan yang IPO.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perlindungan Konsumen Indonesia (BPKN) menyebut kualitas saham IPO dinilai menurun. Pasalnya, setelah tercatat di pasar modal saham-saham yang baru IPO langsung mengalami koreksi tajam.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, akan melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan penjaminan emisi efek atau underwriter. Menurut Nyoman, underwriter memegang peranan penting mengantarkan perusahaan yang IPO.

Baca Juga

"Posisi underwriter sangat strategis, sebagai promotor mereka pihak yang paling mengerti terkait dengan kondisi perusahaan untuk naik kelas masuk ke ranah pasar modal," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Rabu (8/3/2023).  

Nyoman menegaskan, Bursa akan meminta underwriter untuk membuat laporan secara periodik terkait kinerja. Laporan berkala ini dilakukan untuk meyakinkan Bursa apakah perusahaan yang akan dipromosikan memiliki prospek yang baik. 

Selain itu, Bursa juga akan melakukan pemanggilan terhadap underwriter untuk menjelaskan bagaimana proses pemilihan perusahaan yang siap masuk bursa. Selanjutnya, Bursa juga akan menyelenggarakan kegiatan edukasi untuk underwiter.

Sebelumnya, BPKN menilai pencatatan saham di BEI kualitasnya berkurang sehingga beberapa saham baru justru ambles ke level terendah. Ketua BPKN Rizal E Halim melihat adanya indikasi kejahatan pasar modal yang berpotensi merugikan masyarakat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement