REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden Barcelona Joan Laporta membantah keras bahwa klubnya telah membeli wasit atau mencoba memengaruhi keputusan pengadil dengan uang. Pada Selasa (7/3/2023), Laporta menjelaskan tentang masalah yang dihadapi Barcelona terkait dengan dugaan skandal wasit dengan mantan wakil presiden Komite Teknis Wasit Spanyol Jose Maria Enrique Negreira
Dalam penjelasannya, ia menegaskan Barcelona tidak berniat dan berupaya membeli wasit. Fakta yang ada diklaim berbeda dengan mereka yang mencoba mengubah cerita. Ia mengungkapkan Barcelona serius dalam menyelesaikan persoalan ini.
“Ada kampanye untuk merusak kepentingan Barcelona. Ini adalah kampanye yang ditujukan untuk mengendalikan klub. La Liga tidak menerima bahwa Barcelona tidak menandatangani kontrak dengan CVC,” ujar Laporta dilansir dari Marca, Rabu (8/3/2023), seolah menuding La Liga memainkan skenario untuk memperburuk citra Barcelona.
Laporta sadar tidak bisa mengatasi serangan yang ditujukan kepada Blaugrana. Namun yang pasti akhir-akhir ini ada banyak berita negatif tentang Barcelona. Mereka, kata Laporta, tidak menyukai aktivitas klub dalam merekrut dan renovasi Camp Nou. Ia mengungkapkan hal ini ada hubungannya dengan rencana menggulirkan Liga Super Eropa.
Laporta mengatakan klub telah bekerja dengan baik dengan berusaha menyelamatkan masalah finansial. Barcelona harus segera bergerak cepat demi kelangsungan hidup klub. Oleh karena itu Laporta tak ingin membahas tentang berita-berita negatif yang menghambat pengembangan klubnya.
"Kami mempertahankan model kepemilikan ini oleh para anggota. Inilah yang paling memotivasi saya. Kami harus membela kepentingan Barcelona dan itu sulit bagi mereka. Barcelona tidak akan masuk ke model kepemilikan lain,” kata Laporta.
Laporta melihat ada upaya serangan melemahkan ekonomi klub agar Barcelona menjadi perseroan terbatas publik. Namun menurutnya mereka tidak melakukannya dengan cara-cara jujur.