Rabu 08 Mar 2023 16:40 WIB

Jasa Penjaga Bayi Tetap Marak dan Semakin Menjanjikan di Cina

Warga Cina bersedia menyisihkan biaya untuk mendapatkan perawatan anak terbaik

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Orang tua di Cina semakin bersedia menyisihkan biaya untuk mendapatkan perawatan terbaik untuk anak sejak hari pertama.
Foto: Youtube
Orang tua di Cina semakin bersedia menyisihkan biaya untuk mendapatkan perawatan terbaik untuk anak sejak hari pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Lebih dari selusin perempuan mengenakan jas lab merah muda yang serasi, bersandar di deretan bangku di ruang kelas, menunjukkan wajah serius. Mereka dengan hati-hati memijat dan merentangkan kaki boneka bayi plastik.

Para perempuan ini adalah siswa yang datang ke pusat pelatihan Yipeitong di Shanghai dari seluruh Cina. Mereka hadir agar bisa belajar menjadi "yue sao" atau penjaga persalinan  yang merawat ibu dan bayi yang baru lahir, terutama di bulan-bulan awal setelah kelahiran.

Yue sao bukanlah hal baru di Cina, dengan praktik kurungan satu bulan setelah melahirkan. Tradisi tradisional ini mencakup aturan ketat seputar mandi, mencuci rambut, dan menyikat gigi untuk ibu telah lama menjadi norma. Pengajar pusat pelatihan Yipeitong Jiang Lei menyatakan, hal yang berbeda saat ini adalah profesionalisme dan harapan dari mereka yang melakukan perawatan.

Data resmi yang dirilis pada Januari menunjukkan, populasi negara itu turun tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dekade. Kondisi ini mungkin juga baik untuk bisnis perawatan itu, setidaknya dalam waktu dekat.

Jiang menyatakan, orang tua yang bekerja di kota-kota besar Cina cenderung hanya memiliki satu anak. Mereka semakin bersedia menyisihkan biaya untuk mendapatkan perawatan terbaik untuk anak sejak hari pertama.

Orang tua di kota-kota besar masih menghabiskan banyak uang untuk kegiatan ekstrakurikuler yang ditujukan untuk memberi anak-anak bantuan. Di Shanghai, les privat menghabiskan biaya lebih dari 200 yuan per jam, pelajaran musik secara rutin lebih dari 400 yuan per jam, dan kamp olahraga dan sains antara 6.000 yuan dan 8.000 yuan per pekan selama periode liburan .

"Kami membutuhkan profesional untuk melakukan hal-hal profesional untuk orang-orang profesional," ujar Jiang.

Jiang menjelaskan, pusat tersebut mengajarkan ilmu pengetahuan makan, budi daya tidur, dan pengetahuan lain seperti pendidikan anak usia dini. Perempuan di Shanghai yang penghasilannya sendiri hanya setengah per bulan dari rata-rata yue sao masih akan membayar untuk layanan profesional karena dianggap diperlukan untuk jadi ibu modern.

Menurut iklan pekerjaan yang dilihat Reuters, yue sao di kota-kota besar dapat memperoleh 15 ribu yuan per bulan atau bahkan lebih. Menurut data Biro Statistik Nasional terbaru, gaji ini relatif tinggi di negara dengan upah rata-rata kurang dari 9.000 yuan.

Upah tersebut mendorong perempuan dengan sertifikat pendidikan tinggi untuk memasuki industri tersebut. Pelajar pusat pelatihan Yipeitong Dong Lili mempelajari teknik mesin sebelum melahirkan bayinya sendiri enam tahun lalu.

Pengalaman mengasuh anak sendiri membuat ide berkarir di pengasuhan anak menjadi menarik bagi Dong. "Ketika orang tua memilih pengasuh, mereka akan memilih yang lebih profesional, dan persyaratan untuk kualifikasi akademik sangat tinggi," tambah perempuan berusia 35 tahun itu.

Kebutuhan akan pengasuhan anak yang modern, profesional, dan terlatih jelas dibutuhkan. Namun,  para pelajar dan pengajar di pusat itu semua setuju, keterampilan yang paling penting dalam pengasuh tetap sama.

"Anda harus sabar, dan perlakukan bayi itu seperti anak Anda sendiri. Setiap anak seperti hati dan jiwamu sendiri,"  kata pelajar berusia 46 tahun bernama Sun Hui.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement