REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Delegasi parlemen dari Hungaria mengatakan pada Selasa (7/3/2023), mendukung tawaran keanggotaan Swedia untuk aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Kesepakatan ini setelah bertemu dengan ketua parlemen Swedia untuk menyelesaikan perselisihan politik.
“Kami mendukung keanggotaan NATO Swedia,” kata Wakil Ketua Parlemen Hungaria Csaba Hende saat melakukan kunjungan ke Swedia.
Beberapa anggota parlemen Hungaria ragu mendukung permohonan keanggotaan NATO oleh Swedia dan Finlandia. Mereka menyinggung kebohongan terang-terangan dari Stockholm dan Helsinki pada Budapest.
Tapi delegasi Hungaria menunjukkan, parlemen di Budapest pada akhirnya akan meratifikasi proposal NATO Swedia. “Kami memperjelas, Pemerintah Hungaria, presiden Hungaria, perdana menteri, dan sebagian besar anggota parlemen Hungaria dengan jelas mendukung keanggotaan NATO Swedia,” kata Hende kepada kantor berita Swedia TT.
Hende mengatakan, perlu meningkatkan hubungan bilateral antara Budapest dan Stockholm. “Sepantasnya politisi Swedia, perwakilan pemerintah dan anggota Parlemen Uni Eropa, berdasarkan fakta yang sama sekali tidak benar, tidak menunjukkan atau menyiratkan bahwa ada kekurangan aturan hukum di suatu negara,” kata Hende.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik pernyataan para anggota parlemen Hungaria. “Mereka mengirim pesan positif dan merekomendasikan ratifikasi. Jadi, tentu saja, kami masih memiliki jalan yang harus ditempuh tetapi kami membuat kemajuan,” kata Stoltenberg.
Delegasi parlementer juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom. Dia menanggapi dengan menganggap ratifikasi akan segera dilakukan.
“Tanggal yang dibicarakan adalah akhir Maret, dan itulah yang kami tuju,” kata Billstrom.
Hungaria dan Turki adalah negara anggota NATO yang belum menyetujui permohonan bersama Swedia dan Finlandia untuk bergabung dalam aliansi militer tersebut. Tetangga Eropa utara mencari keanggotaan NATO pada Mei sebagai tanggapan atas perang Rusia di Ukraina, melepaskan posisi netral militer mereka yang sudah lama diterapkan.
Menurut Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Swedia Aron Emilsson menyatakan, anggota parlemen tidak mengajukan persyaratan apa pun untuk ratifikasi. “Kami berbicara tentang memperkuat dan meningkatkan hubungan bilateral dan memahami tradisi konstitusi masing-masing,” katanya.
Delegasi Hungaria berencana mengunjungi negara tetangga Finlandia untuk mengklarifikasi posisinya. Perjalanan delegasi ke dua negara Nordik mendorong pemungutan suara ratifikasi mundur dua minggu. Parlemen Hungaria sekarang mengharapkan untuk mengambil langkah tersebut selama sesi yang dimulai 20 Maret.