Rabu 08 Mar 2023 18:44 WIB

Presiden Arahkan Perubahan Mental Manusia Bersama Pembangunan IKN

Presiden ingin mereka yang dipindahkan ikut berubah secara mindset.

 Foto yang diambil dengan drone menunjukkan lokasi pembangunan istana presiden di Ibu Kota  Negara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,  Rabu (8/3/2023).  Pemerintah telah mulai membangun Nusantara sebagai ibu kota baru pada tanggal 56.180 hektar di provinsi Kalimantan Timur di tengah kekhawatiran dampak pembangunan kota terhadap lingkungan dan masyarakat adat. Menurut Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, ibu kota baru diharapkan menggantikan Jakarta pada semester pertama 2024.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Foto yang diambil dengan drone menunjukkan lokasi pembangunan istana presiden di Ibu Kota Negara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (8/3/2023). Pemerintah telah mulai membangun Nusantara sebagai ibu kota baru pada tanggal 56.180 hektar di provinsi Kalimantan Timur di tengah kekhawatiran dampak pembangunan kota terhadap lingkungan dan masyarakat adat. Menurut Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, ibu kota baru diharapkan menggantikan Jakarta pada semester pertama 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan kepada Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk terus mematangkan perumusan upaya mengubah mental manusia agar berjalan beriringan bersama pembangunan ibu kota baru tersebut.

Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe mengaku arahan itu menjadi salah satu topik yang disampaikan Presiden dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu. "Arahannya menanyakan mengenai bagaimana mengubah mental manusia di IKN itu menjadi orang yang lebih well being. Jadi integritas-nya, mindset-nya, kemudian beberapa hal lain itu bisa Kita membuat sebuah model peradaban baru," kata Dhony kepada awak media selepas pertemuan.

Baca Juga

Dhony menjelaskan perubahan mental tersebut sejalan dengan semangat pembangunan IKN secara terpadu. Bukan hanya tentang mendirikan gedung-gedung, melainkan juga bagaimana merancang pola interaksi antar-penghuni maupun antara manusia dengan alam.

Dhony meyakini hal itu harus direncanakan, mengingat selama ini pembangunan relatif bersifat terpisah. "Di IKN jadi terpadu dan kami akan mengundang para pakar dari akademisi, maupun pakar-pakar terkait alam dan segala macam untuk masuk di dalam sebuah platform," tuturnya.

Dhony mengibaratkan platform itu sebagai sebuah partitur yang nantinya dapat membimbing harmonisasi pembangunan sebuah peradaban baru. Ia mengaku telah mendapat banyak bantuan dalam upaya itu, tetapi belum berkenan menyebut secara spesifik.

"Sudah banyak sekali yang akan mendukung. Saya belum sebut nama, nanti kalau sudah tanda tangan-tanda tangan, ya saya akan buka," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement