Rabu 08 Mar 2023 20:00 WIB

Setoran Awal Haji Dinilai Sebagai Warisan Terbaik

Setoran awal haji bisa jatuh ke ahli waris jika calon jamaah haji meninggal.

Rep: Arie lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
 Setoran Awal Haji Dinilai Sebagai Warisan Terbaik. Foto:  Setoran dana haji (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Setoran Awal Haji Dinilai Sebagai Warisan Terbaik. Foto: Setoran dana haji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Pengambilan setoran awal haji di Indonesia saat ini cukup tinggi. Bahkan, pengambilan setoran awal haji itu mencapai 50 persen.

Menurut FK KBIHU Provinsi Jawa Barat K H Endjo Sunidja, untuk mencegah pengambilan setoran awal haji di masyarakat, maka harus terus dilakukan edukasi. Bahwa, setoran awal haji itu merupakan warisan terbaik.

Baca Juga

"Jadi dana setoran awal yang Rp 25 juta itu warisan terbaik kalau seseorang meninggal. Karena kalau seseorang sudah memberikan Rp 25 juta lalu meninggal kan itu warisan diberikan kepada pewarisnya secara hakikatnya itu yang meninggal sudah hadir jadi gugur kewajibannya berhaji," ujar Endjo

usai acara Silaturahim Antara Bank BJB Syariah dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan KBIHU terkait Haji dan Umroh, Rabu (8/3/2023).

Untuk sempurnanya, kata dia, orang yang mendaftar haji tapi meninggal tersebut boleh dibadalkan. Tapi, dana awalnya menjadi warisan diberikan pada anak keturunannya. Sehingga, dengan Rp 25 juta itu pendaftar sudah bisa haji dan ahli waris juga haji belum lagi ditambah dengan bank yang memberikan asuransi.

"Maka itu lah jadi warisan terbaik," katanya.

Namun, kata dia, kalau Rp 25 juta itu diambil maka peluang ke syurga akan hilang. "Bahasa saya kalau dana awal haji diambil sudah akan  ke surga ditarik lagi. Nah hilang peluang untuk masuk ke surganya," katanya.

Di masyarakat, kata dia, ada yang berpikiran dari pada menunggu haji lama maka memilih untuk umroh. Padahal, umrah itu bukan kewajiban. 

"Jadi mau umroh seribu kali tapi belum haji maka belum gugur kewajibannya. Saya sering mengatakan ini bahkan saya selalu bilang kalau dia narik uang itu nggak berkah," katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah Saudi Arabia sedang memprogramkan Haji dengan kuota 5 juta. Artinya, kuota untuk Indonesia akan bertambah dan keberangkatan akan lebih cepat. Karena, penyelenggara haji akan dapat dua kali lipat.

"Maka daftar tunggu 20 tahun Insya Allah. Jadi jangan resah, yang sudah Rp 25 juta jangan resah jangan ditarik dananya," katanya. 

Endjo menilai, pengambilan dana haji oleh jamaah yang hampir 50 persen tersebut harus dilacak penyebabnya apa. Kalau ternyata akibat kematian, maka harus terus disosialisasikan pada ahli waris.

"Kalau tidak mampu Oke tapi kalau mampu kenapa harusnya tidak perlu pembatalan tapi diberikan ke ahli waris. Ini sosialisasi harus terus dilakukan Ustad, dan ulama," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement