Rabu 08 Mar 2023 22:49 WIB

Ayu Dewi: Perempuan Punya Kesempatan Wujudkan Mimpi

Perempuan kini memiliki hak melindungi keinginan dan mimpinya

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Model, pemeran, dan presenter Ayu Dewi dalam acara intimate gathering Vanilla Rendezvous 2023 di The Manor Andara, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Model, pemeran, dan presenter Ayu Dewi dalam acara intimate gathering Vanilla Rendezvous 2023 di The Manor Andara, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Model, pemeran, dan presenter Ayu Dewi memiliki harapan tersendiri di momen International Womens Day (IWD), atau Hari Perempuan Internasional, yang jatuh pada 8 Maret. Publik figur kelahiran 7 September 1984 itu berharap perempuan bisa mewujudkan cita-citanya.

“Perempuan punya hak yang sama di seluruh bumi ini untuk mencapai cita-citanya,” kata ibu tiga anak itu dalam acara intimate gathering Vanilla Rendezvous 2023 di The Manor Andara, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023).

Ayu juga berharap seluruh perempuan di dunia bisa selalu terlindungi dan melindungi dirinya sendiirnya, maupun yang tersayang. Dia juga mengatakan perempuan memiliki hak melindungi keinginan dan mimpinya. “Karena mimpi nggak hanya boleh dimimpiin saja, tapi punya kesempatan untuk mewujudkan biar jadi kenyataan,” ujar dia.

Meski demikian, dalam konteks mewujudkan mimpi, Ayu berharap perempuan tidak bertabrakan dengan kodratnya. Dia meyakini kondrat perempuan tetap bisa memudahkan jalan mereka meraih mimpinya.

“Dengan kodrat kita, bisa memudahkan untuk kita mencapai cita-cita,” kata Ayu.

Dia meyakini jika mimpi dan cita-cita tersebut baik, maka jalannya akan dimudahkan mencapat tujuan. “Selama cita-cita baik dan tujuannya untuk membanggakan keluarga, terutama orang tua, semoga selalu dimuluskan jalannya,” ujar dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement