Kamis 09 Mar 2023 11:59 WIB

Polisi Sulit Ungkap Identitas Mayat Tinggal Tulang di Gunung Salak

Lokasi temuan mayat bukan termasuk dalam jalur pendakian melainkan di dalam hutan. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polisi masih mengalami kesulitan dalam mengungkap identitas mayat tinggal tulang belulang, yang ditemukan di kawasan Hutan Blok Kalimati, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Sebab, mayat diduga perempuan itu tidak membawa identitas baik gawai, dompet, maupun barang-barang lain.

Kapolsek Tamansari, Iptu Agus Hidayat, mengungkapkan, saat ditemukan pada Selasa (7/3/2023), mayat tersebut hanya mengenakan pakaian dan celana dan tidak mengenakan alas kaki.

“Dugaan penyebab kematian belum ada, kalau ada nanti dikabarin. Kemarin jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang,” kata Agus kepada Republika, Kamis (9/3/2023).

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, pihaknya sudah meminta tolong kepada Kepala Desa di Kecamatan Tamansari untuk mencari tahu apakah ada warga yang kehilangan anggota keluarganya. Sebab, kondisi mayat yang sudah tinggal tulang belulang membuat polisi kesulitan mengungkap identitasnya.

“Yang jelas kami saat ini juga berupaya, mudah-mudahan ada keluarga yang kehilangan. Kami coba cari cari info sih,” tuturnya.

Agus mengatakan, diperkirakan mayat tersebut bukanlah pendaki. Mengingat pakaian yang digunakan mayat tersebut bukanlah pakaian untuk pendaki.

Sementara itu, lanjut dia, jalur tempat ditemukannya mayat itu juga bukan jalur pendaki, serta bukan jalur lalu lalang warga. Sehingga kecil kemungkinan mayat ditemukan dalam waktu cepat.

“Biasanya, kebetulan warga menggunakan jalur itu untuk cek air ke arah situ. Dari wisata Curug Nangka ke tempat temuan, jaraknya sekitar 1 kilometer,” jelas Agus.

Sementara itu, Kepala Resort II TNGHS, Sukiman, menjelaskan, lokasi temuan mayat tersebut bukan termasuk dalam jalur pendakian melainkan di dalam hutan. Sehingga, dia menyebutkan, kecil kemungkinan jika mayat tersebut merupakan pendaki.

“Kalau di jalur pendakian kan nggak keburu meninggal kayaknya pasti ada yang lewat ketahuan orang. Tapi saya masih belum bisa jawab itu. Sekarang si sudah ditangani pihak rumah sakit ya,” kata Sukiman.

Sejauh ini, lanjut Sukiman, pihak TNGHS juga belum menerima laporan dari warga sekitar terkait kehilangan anggota keluarga. Kasus ini pun sudah ditangani oleh kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Mungkin nanti dari ahlinya bisa mengambil kesimpulan ya. Kalau saya memang tugas kita hanya mengevakuasi temuan,” pungkasnya.

Sebelumnya, diberitakan sosok mayat diduga wanita ditemukan warga di kawasan Hutan Blok Kalimati, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang setengah badan.

Kerangka itu ditemukan oleh warga yang sedang pengecekan air di jalur Blok Kalimati pada Selasa (7/3/2023). Mayat tersebut memiliki ciri-ciri memakai baju kaos warna hitam, celana jeans warna biru, sendal, topi dan membawa payung.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement