REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TENGAH -- Bank Syariah Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PP Gapsera Rejo Asri pada Rabu (8/32023). Kerja sama itu terkait pada pemanfaatan layanan perbankan BSI kepada seluruh angota PP Gapsera.
Kerja sama ini juga sebagai wujud dukungan BSI pada pembangunan daerah terutama dalam program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang digagas Gubernur Lampung Bapak Arinal Djunaidi.
KPB merupakan program unggulan Gubernur Arinal guna meningkatkan kesejahteraan petani melalui aplikasi digital yang memudahkan petani mendapatkan kemudahan sarana dan prasarana seperti benih, pupuk, pembiayaan dan kelembagaan
Dalam kerja sama yang ditandatangani, BSI menyalurkan pembiayaan KUR kepada petani yang tergabung dalam PP Gapsera dengan pola yarnen (pembayaran pada saat panen). Ini guna membantu petani dalam permodalan dan pemenuhan kebutuhan lainnya.
Perjanjian Kerja sama ditandatangani oleh Branch Manager BSI KC Metro Dedy Setiawan Poespito dan dari PP Gapsera diwakilkan oleh Ketua Gapsera Sukarlin. Hadir menyaksikan penandatanganan PKS tersebut Gubernur Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung Rivanyati, Bambang Hermanto selaku Kepala OJK Provinsi Lampung, Hendra sebagai Asisten Direktur kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung, dan Dede Irawan Hamzah, Area Manager BSI Area Lampung.
Area Manager BSI Lampung, Dede Irawan menyatakan PKS ini merupakan Langkah lanjutan dari kerja sama BSI dengan Gapsera sebelumnya. Selanjutnya ia berharap PKS ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat anggota Gapsera.
Seperti diketahui, BSI dan Gapsera sendiri bukan pertama kali melakukan kerja sama. Sebelumnya pada 2018, BSI melalui BSI Maslahat telah menjadikan PP Gapsera sebagai binaan BSI. Saat itu, program yang diberikan berupa program pemberdayaan masyarakat yang Bernama Program Desa BSM (ex legacy BSI).
Program ini memberikan bantuan kepada petani yang sebagian masuk ke dalam kategori tidak mampu. Petani diberi pelatihan dan pembelajaran mengenai bercocok tanam padi tanpa pestisida. Selain itu petani juga dibangunkan pabrik penggilingan beras dan fasilitas oven, Gudang dan sekretariat perkumpulan.
Pada 2019 omset PP Gapsera mencapai 535 juta dan pada 2020 omset penjualan meningkat hingga 1,6M. Sebagai dampak positif lain dari program ini, PP Gapsera sudah mampu memberikan program sosial dengan turut serta memberikan sedekah beras untuk kaum dhuafa buruh, yatim piatu dan kegiatan sosial lainnya. Bergerak dari sebelumnya penerima bantuan menjadi pemberi bantuan.