Kamis 09 Mar 2023 16:31 WIB

Abu Darda, Hakim yang Tidak Terpesona Harta Dunia

Abu Darda pernah ditugaskan sebagai hakim.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Abu Darda, Hakim yang Tidak Terpesona Harta Dunia. Foto: Hakim (Ilustrasi)
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Abu Darda, Hakim yang Tidak Terpesona Harta Dunia. Foto: Hakim (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uwaimir bin Malik bin Qais bin Umayyah Al-Anshari Al-Khazraji biasa dipanggil Abu Darda adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang hafal Alquran. Ia pernah ditugaskan menjadi seorang hakim, namun ia tidak sedikitpun terpesona oleh harta dunia.

Dikisahkan, ketika wilayah Cyprus berhasil dibebaskan kaum Muslimin, Abu Darda cemas dan menangis. Saat ditanya tentang faktor yang membuatnya cemas dan menangis, Abu Darda menjawab, "Aku khawatir kaum Muslimin terpesona dengan harta kekayaan, sehingga mereka dapat dikuasai musuh sebagaimana mereka menguasai harta tersebut."

Baca Juga

Umar bin Al-Khattab pernah menugaskan Abu Darda sebagai Hakim wilayah Damaskus, Syam. Ia adalah orang pertama yang menjadi hakim di wilayah ini.

Ketika Abu Darda menjabat sebagai hakim di pengadilan Syam pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, Abu Darda sama sekali tidak terpesona dengan keterpesonaan penduduk Syam terhadap kekayaan duniawi.

Abu Darda pernah berpidato di hadapan penduduk Syam dan berkata, "Hai penduduk Syam, kalian semua adalah saudaraku seagama, tetanggaku di tempat tinggal, dan penolongku untuk melawan musuh. Akan tetapi aku tidak melihat kalian punya rasa malu, kalian menumpuk harta yang tidak kalian makan, mendirikan gedung yang tidak kalian huni, dan mengharapkan apa yang tidak kalian inginkan."

Abu Darda melanjutkan pidatonya, "Berapa abad yang lalu ada satu kaum yang menumpuk harta kekayaan, berangan-angan setinggi langit dan mendirikan gedung-gedung yang kokoh. Harta kekayaan yang mereka tumpuk sama sekali tidak berguna, angan-angan mereka hanya sebuah tipuan belaka. Rumah-rumah yang mereka bangun hanya menjadi kuburan massal mereka. Mereka adalah kaum Ad."

Selanjutnya Abu Darda mengatakan dengan maksud menyindir, "Siapa yang ingin membeli dariku peninggalan keluarga Ad dengan harga dua Dirham?"

Abu Darda dikisahkan pernah menolak mengawinkan putrinya kepada Yazid bin Muawiyah. Abu Darda malah mengawinkan putrinya dengan seorang fakir miskin yang sholeh dengan maksud agar suaminya tidak membukakan pintu dunia kepada putrinya hingga membuatnya lupa pada ajaran agama.

Abu Darda meriwayatkan 179 hadis dari Nabi Muhammad SAW. Diantaranya ia mengatakan, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Jadikanlah aku disenangi di kalangan orang-orang lemah, sesungguhnya kalian meraih kemenangan dan rezeki karena bantuan orang-orang lemah di antara kalian." (HR Abu Daud)

Dilansir dari buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah yang ditulis Syaikh Muhammad Sa'id Mursi dan diterjemahkan Khoirul Amru Harahap Lc dan Achmad Faozan Lc serta diterbitkan ulang Pustaka Al-Kautsar, 2007.

 

photo
Infografis Keutamaan 10 Surat dalam Alquran - (Dok Republika)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement