Kamis 09 Mar 2023 17:10 WIB

Polda Metro Tunda Rekonstruksi Kasus Penganiayaan David

Polda Metro Jaya menunda rekonstruksi kasus penganiayaan David karena saksi tak hadir

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. Polda Metro Jaya menunda rekonstruksi kasus penganiayaan David karena saksi tak hadir.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. Polda Metro Jaya menunda rekonstruksi kasus penganiayaan David karena saksi tak hadir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menunda kegiatan rekonstruksi kasus penganiayaan berat terhadap Crytalino David Ozora (17 tahun) karena beberapa pertimbangan. Diantara alasannya beberapa saksi dalam kasus ini tidak bisa hadir dan juga ada pertimbangan teknis. 

"Mengingat ada beberapa saksi yang berhalangan hadir serta beberapa pertimbangan teknis, maka untuk rekonstruksi kasus penganiayaan dengan tersangka MDS dan kawan-kawan, sementara kami pending," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, dalam keterangannya kepada awak media, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga

Semestinya rekonstruksi penganiayaan berat yang melibatkan anak dari mantan pejabat pajak itu digelar pada Kamis (9/3). Namun karena beberapa pertimbangan yang disebutkan Hengki, rekonstruksi ditunda ditunda hingga jadwal yang belum dapat dipastikan.

Hengki memastikan pihaknya akan menyampaikan jadwal rekonstruksi jika semuanya sudah terkonfirmasi. "Selanjutnya untuk pelaksanaan akan kami sampaikan pada kesempatan pertama setelah semuanya terkonfirmasi," ucap Hengki. 

Sementara itu kuasa hukum David Mellisa Anggraini mengatakan bahwa orang tua korban atau keluarga korban tidak bisa menghadiri rekonstruksi kasus tersebut. Namun pihak kuasa hukum akan hadir dalam kegiatan rekonstruksi itu mewakili keluarga korban.

"Dari pihak David akan hadir diwakili kuasa hukum. Beliau (orang tua David) tidak mau meninggalkan David di rumah sakit," jelas Mellisa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement