REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PB IDI dr Ulul Albab mengatakan korban jiwa tenaga kesehatan (nakes) sepanjang pandemi Covid-19 berjalan mencapai 2.172 jiwa. Dengan adanya data per Rabu (8/3/2023) kemarin, dia mengingatkan keganasan Covid-19 yang luar biasa dan nyata dampaknya.
“Korban jiwa paling tinggi dokter umum 756 jiwa,” kata Ulul kepada awak media di kantor pusat PB IDI, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Dia memerinci, korban dari tenaga perawat berjumlah 718 jiwa, disusul Bidan 421 jiwa, tenaga teknis kefarmasian 40 jiwa dan lainnya. Jika ditotal, kata dia, berjumlah 2.172 jiwa sejak awal pandemi berjalan 2020 silam.
Dengan banyaknya korban, dari sisi tenaga kesehatan, selain masyarakat, kata dia, diharapkan ke depan menjadi pembelajaran bersama semua pihak. Meski semuanya sudah hampir kembali normal, dirinya meminta masyarakat tidak melupakan pandemi Covid-19.
“Harapannya kita punya momentum terkait peringatan Covid-19 ini,” jelas dia.
Dia berharap, ke depan cerita soal Covid-19 bisa diabadikan. Utamanya, menjadi usulan peringatan setiap tahun menyoal perbaikan dan kesadaran kesehatan bersama.
“Mungkin per 15 Maret bisa menjadi ‘Hari Pandemi Nasional’ atau ‘Hari Kesadaran Kesehatan’ atau apapun namanya,” jelas dia.