Kamis 09 Mar 2023 20:11 WIB

Seusai Hancurnya Edelweiss Ranca Upas: Trail-Offroad Dilarang, Polisi Buka Penyelidikan

Kebun edelweiss di Ranca Upas hancur dilindas rombongan motor trail viral.

Petugas Perhutani menanam kembali bibit bunga rawa (edelweiss) di Ranca Upas di jalur yang dirusak komunitas trail pada Ahad (5/3/2023). Video acara komunitas motor trail yang melintas dan merusak kebun bunga rawa di Ranca Upas sempat viral di media sosial. (ilustrasi)
Foto: Dok Perhutani
Petugas Perhutani menanam kembali bibit bunga rawa (edelweiss) di Ranca Upas di jalur yang dirusak komunitas trail pada Ahad (5/3/2023). Video acara komunitas motor trail yang melintas dan merusak kebun bunga rawa di Ranca Upas sempat viral di media sosial. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh M Fauzi Ridwan, Fergi Nadira B

Video yang memperlihatkan seorang pria tengah marah-marah di lahan Perhutani Ranca Upas, Kabupaten Bandung belakangan viral di media sosial. Pria yang memiliki akun Tiktok dengan nama akun Manguprit itu diketahui bernama Supriatna. Ia merupakan penjual bunga di wilayah Ranca Upas sekaligus merupakan pembudidaya bunga rawa atau yang populer dengan nama edelweiss di lahan Perhutani. 

Baca Juga

Supriatna kecewa dan marah sebab bunga rawa langka yang dibudidayakannya sejak dua tahun terakhir hancur setelah dilindas ribuan sepeda motor trail pada ajang trail sepeda motor yang diselenggarakan pada Ahad (5/3/2023).  Saat dikonfirmasi, Supriatna mengatakan bunga rawa di lahan Perhutani sudah ada dan tumbuh kemudian dirinya mengembangbiakan. Hal itu dilakukan atas dasar kepedulian. 

"Awalnya sudah ada (bunga rawa) terus dikembangbiakkan atas dasar kepedulian diri sendiri," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/3/2023). 

Ia mengaku sejak dua tahun terakhir membuka kios bunga di wilayah Ranca Upas termasuk membudidayakan bunga rawa di lahan Perhutani. Luas lahan Perhutani yang terdapat bunga rawa sekitar 3-4 hektar. Namun, tidak semua tempat dibudidayakan. 

Supriatna menilai kerusakan bunga rawa yang dibudidayakannya terjadi karena kekurangsigapan panitia. Namun, ia mengaku kini seluruh pemangku kepentingan sudah bersama sama menanam kembali di lahan tersebut. 

"Baru tadi semua instansi Perhutani, pemerintahan aktivis menanam kembali. Kurang lebih 2.000 bunga rawa yang rusak," katanya. 

 

Kapolsek Ciwidey Iptu Anjar Kusumah mengatakan ajang trail sepeda motor di Ranca Upas digelar pada Ahad (5/3/2023). Kegiatan tersebut diperkirakan diikuti kurang lebih oleh 3.000 orang peserta. 

Ia mengatakan pada pelaksanaan kegiatan tersebut terjadi kesalahpahaman antara panitia dan peserta. Para peserta di awal kegiatan membayar tiket Rp 200 ribu untuk tiket masuk Ranca Upas, makan, minum, dan hadiah. 

Namun, pada pelaksanaan kegiatan peserta diminta kembali uang tiket masuk, makan dan minum serta hadiah ditunda dibagikan. 

"Para peserta melampiaskannya dengan merusak dan membakar hadiah berupa tiga unit sepeda motor bekas," ujarnya, Selasa (7/3/2023).

Perwakilan yang mengaku sebagai panitia penyelenggara kegiatan motor trail di Ranca Upas melayangkan permohonan maaf terbuka di sosial media. Video kegiatan yang diikuti komunitas motor trail menjadi viral di media sosial karena merusak lahan tempat tanaman bunga rawa bertumbuh.

 

"Saya mewakili event Ranca Upas meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi dan kelalaian panitia sehingga merugikan semua pihak termasuk para sponsor dan penyedia tempat Ranca Upas, saya sangat menyesali kejadian ini dan mohon maaf kepada pihak yang dirugikan," kata pernyataan tiga orang yang mewakili panitia event, seperti dikutip dari Twitter @MrBekalicky89, Rabu (8/3/2023).

Warganet juga menelusuri bahwa acara motor trail tersebut disponsori oleh Perum Perhutani. Dalam poster acara tersebut juga terdapat logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement