Kamis 09 Mar 2023 22:30 WIB

Steadler INKA Indonesia di Banyuwangi Mulai Beroperasi

Pabrik di Banyuwangi diharapkan dapat meningkatkan produksi kereta api nasional.

Pekerja menyelesaikan pembangunan pabrik Kereta api PT INKA di Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (4/8/2020). PT Steadler INKA Indonesia (SII) mulai beroperasi pada Kamis (9/3/2023).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Pekerja menyelesaikan pembangunan pabrik Kereta api PT INKA di Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (4/8/2020). PT Steadler INKA Indonesia (SII) mulai beroperasi pada Kamis (9/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- PT Steadler INKA Indonesia (SII) mulai beroperasi, yang ditandai peresmian workshop oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Kamis (9/3/2023). Pabrik ini merupakan pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara ini dibangun untuk meningkatkan produksi kereta api kualitas ekspor. Kehadiran workshop juga otomatis akan mendorong pembukaan lapangan kerja," ujar Wamen dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Banyuwangi, Jatim, Kamis.

Baca Juga

Menurut ia, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKAs udah mengekspor KA ke berbagai negara seperti Bangladesh, Filipina, Singapura, India, New Zealand, hingga Australia. "Dipilihnya Banyuwangi karena posisinya yang strategis dan terletak tidak jauh dari pelabuhan dan stasiun, sehingga memudahkan mobilisasi produk. Selain itu, Banyuwangi juga mendukung pengembangan dunia usaha untuk membuka lapangan kerja," kata Wamen.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan kontrak pengadaan kereta penumpang dan kereta rel listrik (KRL) antara INKA, PT KAI (Persero) dan PT KCI atau KAI Commuter.

Direktur Utama INKA Eko Purwanto mengemukakan kontrak pengadaan kereta meliputi pengadaan 16 trainset (12 car per trainset), sarana kereta rel listrik (KRL) baru, 612 unit kereta SS new generation untuk program replacement tahun 2023-2026, dan 10 car kereta luxury.

"Untuk KRL pengadaannya senilai Rp3,4 triliun, sementara untuk kereta replacement dan kereta luxury masing-masing Rp 5,5 triliun dan Rp 150 miliar," kata Eko.

Dia menambahkan secara bertahap akan dilengkapi fasilitas termasuk peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kebutuhan lain seperti mesin dan lainnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah berharap dengan adanya workshop INKA di Banyuwangi akan membuka lapangan kerja serta menggerakkan ekonomi lokal. "Saya bersama Bupati Ipuk berharap workshop ini akan berdampak menggerakkan ekonomi daerah. Membuka lapangan kerja dan menjadi katalis bagi transportasi publik bukan hanya Banyuwangi, tapi juga nasional berkaitan dengan transportasi publik yang masif dan mumpuni," ujarnya.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, workshop INKA di Banyuwangi bekerja sama dengan balai latihan kerja (BLK) di Banyuwangi. 

Kegiatan pelatihan INKA di Banyuwangi akan membuat badan kereta dari kontrak pengadaan tersebut. Secara bertahap, akan dibangun test track sepanjang 4 km dan fasilitas lainnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement