REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKSPTIS) mendorong PTIS semakin berkontribusi terhadap pembangunan nasional ke depan.

Kepala Humas dan Protokoler Universitas Muslim Indonesia ( UMI) Dr Nurjannah Abna, mengatakan siap melaksanakan harapan BKSPTIS yang disampaikan saat Musyawarah Nasional (Munas) XIII organisasi itu di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, dalam keterangan diterima di Makassar, Kamis.

Ia menjelaskan, UMI sejauh ini terus fokus meningkatkan pembangunan SDM dan penguatan inovasi dan riset demi mewujudkan visi misi "Embracing Smart University menuju World Class University".

Sementara itu, Rektor UMI Prof Dr H Basri Modding MS yang dipercaya sebagai narasumber di ajang tersebut membahas "Tata Kelola Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Penyiapan Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi UMI".

Hal ini dipercayakan kepada Rektor UMI, karena Akreditasi Institusi UMI "Unggul" dari BAN PT. Ia mengatakan tahun 2018 UMI memperoleh Akreditasi "A", pertama PT di luar Pulau Jawa.

Basri Modding menjelaskan, pentingnya akreditasi dan penjaminan mutu, dasar hukumnya, sinkronisasi sistem penjaminan mutu internal dan eksternal, aras implementasi dan siklus kegiatan SPMI, dokumen SPMI, hasil implementasi SPMI terhadap perolehan akreditasi, dan program pengembangan.

Menurut dia, akreditasi adalah penilaian mutu perguruan tinggi yang dilakukan BAN PT Penjaminan mutu pendidikan tinggi. Ini merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan, jelasnya.

"Jadi UMI memiliki program yang dimulai dengan program digitalisasi, diantaranya UMI sudah menggunakan persuratan yang paperless, dengan aplikasi UMI Memo," sebutnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika