Jumat 10 Mar 2023 05:02 WIB

Giliran Ceko Larang Pejabat Pakai TikTok

Pengawas keamanan siber Ceko (NUKIB) meminta pejabat pemerintah tidak pakai TikTok.

Red: Natalia Endah Hapsari
Menyusul Amerika Serikat dan Eropa, kini Ceko pun melarang pejabatnya menggunakan TikTok./ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/Bo Amstrup
Menyusul Amerika Serikat dan Eropa, kini Ceko pun melarang pejabatnya menggunakan TikTok./ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengawas keamanan siber Ceko (NUKIB) memperingatkan agar pejabat pemerintah tidak menggunakan TikTok, karena aplikasi media sosial milik China itu dinilai menimbulkan risiko keamanan.

Badan NUKIB merekomendasikan agar TikTok tidak dipasang di ponsel yang penggunanya mengakses infrastruktur penting di negara itu. "Agensi prihatin dengan potensi ancaman keamanan yang berasal dari penggunaan TikTok terutama karena jumlah data pengguna yang dikumpulkan oleh aplikasi serta cara penanganan data," kata NUKIB seperti dilansir Reuters, Kamis.

Baca Juga

"Pengumpulan data berskala besar seperti itu mengkhawatirkan karena lingkungan hukum dan politik Republik Rakyat Cina (RRC), mengingat ByteDance, pengembang dan administrator TikTok, berada di bawah yurisdiksi hukum RRC."

NUKIB juga merekomendasikan politisi dan pejabat untuk menghindari penggunaan TikTok, dan masyarakat luas diminta mempertimbangkan dalam menggunakan aplikasi itu, terutama untuk berbagi konten.